Toko Buku di Tangerang Digerebek Polisi, Diduga Jadi Tempat Transaksi Obat Terlarang

Pelaku penyalahgunaan obat-obatan di Tangerang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang, VIVA - Toko buku di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, digerebek petugas, karena diduga dijadikan tempat transaksi penjualan obat-obatan terlarang atau daftar G tanpa izin.

Dipicu Penggerebekan Militer Zionis, Bentrokan Warga Palestina-Tentara Israel Meluas di Tepi Barat

Berawal dari laporan masyarakat yang resah terhadap penyalahgunaan, serta peredaran obat keras tanpa izin dilakukan di dalam toko buku tersebut.

Kapolsek Benda, Kompol Hadi Wiyono mengatakan, atas informasi tersebut, tim langsung bergerak menuju lokasi yang dimaksud.

Tanam Puluhan Pohon Ganja di Cengkareng, Pria Ini Terancam Hukuman Seumur Hidup

Ilustrasi borgol untuk pelaku kejahatan.

Photo :
  • ientrymail.com

"Kami terima laporan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan ke lokasi, dan benar adanya transaksi itu sehingga kami lakukan penggerebakan," katanya, Senin, 2 September 2024.

Polsek Cisauk Gerebek Industri Rumahan Produksi Miras di Tangerang

Dari penggerebekan itu, pihaknya mengamankan dua pelaku  berinisial MI (19) alias Emon dan AN (24). Petugas juga menyita barang bukti 90 butir obat jenis Tramadol, 29 bungkus plastik Eximer kuning dan 10 bungkus plastik Eximer putih siap jual.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku inisial MI alias Emon ini mengaku bahwa obat-obatan terlarang itu merupakan milik pelaku AN.

"Barang itu milik AN, yang dijual MI. Dan total barang bukti obat-obatan terlarang yang disita dari kedua pelaku adalah 90 butir Tramadol, 1.063 butir Eximer warna  putih dan 615 butir Eximer warna Kuning, dua buah handphone yang digunakan untuk transaksi serta uang tunai hasil penjualan Rp1,6 juta," ujarnya.

Kini, keduanya telah diamankan di kantor Polsek Benda guna pemeriksaan lebih lanjut. Mereka dijerat dengan Pasal 196 juncto Pasal 98 ayat 2 subsider Pasal 197 juncto Pasal 106 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun.

Waspada perderan uang palsu. (Foto ilustrasi)

Rektor Buka Suara Soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar yang Diduga Libatkan Pegawainya

Pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar akhirnya angkat bicara soal adanya pegawai kampus dan Dosen UIN yang terlibat sindikat peredaran uang palsu. Rektor

img_title
VIVA.co.id
14 Desember 2024