Kata Polisi Soal Direktur Lokataru dan Anak Machica Mochtar Ditangkap Saat Demo Rusuh di DPR
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta, VIVA -Â Direktur Lokataru, Del Pedro Marhaen dan Staf LBH Jakarta sekaligus anak Machica Mochtar, Iqbal Ramadhan ikut terangkut dalam demo ricuh penolakan pengesahan revisi Undang-undang Pilkada, di depan Gedung DPR/MPR RI, pada Kamis, 22 Agustus 2024.
"Saudara IR benar, yang (Direktur Lokataru) benar," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Jumat, 23 Agustus 2024.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Namun, eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu belum merinci perihal mereka diamankan. Tapi, saat ini masih dilakukan proses pendalaman kepada mereka.
"Siapa berbuat apa, barang buktinya apa, saksi yang mendukung dalam perbuatan itu akan dilakukan pendalaman objektif transparan dan proporsional. Enggak boleh lebih, enggak boleh kurang, tepat. Pada prinsipnya, upaya kepolisian dalam melakukan pengamanan bagian kewajiban, kewenangan dari petugas kepolisian dalam menciptakan situasi kamtibmas yang lebih kondusif," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Penyanyi Senior Machica Mochtar mengungkap hingga saat ini dirinya belum tahu perihal di mana keberadaan sang anak, Iqbal Ramadhan usai mengikuti demo penolakan revisi Undang-Undang Pilkada di depan area Gedung DPR/MPR RI, Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Pada saat dihubungi, Machica Mochtar mengaku tidak tahu keberadaan Iqbal hingga saat ini. Ia sempat mendapat info anaknya itu masuk rumah sakit lantaran mengalami luka di bagian hidung ketika mengikuti demo. Namun, Machica tidak tahu anaknya itu dirawat di rumah sakit mana.
"Saya belum tahu anak saya di mana, ini saya masih lemes ini. Enggak tahu anak saya ada di mana, katanya hidungnya patah terus bilangnya ada di Rumah Sakit, enggak tahu di RS mana," kata Machica Mochtar, pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Klaim Bakal Usut Polisi Peras Penonton DWP Asal Malaysia, Propam Polda Metro Diturunkan
Polda Metro Jaya berjanji akan profesional terkait kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi.
