Liciknya Pabrik Bakso di Bekasi Ganti Bahan Baku Pakai Jeroan, Raup Untung Rp 15 Juta Sebulan
Jakarta, VIVA - Pabrik bakso tak berizin yang memakai bahan baku dari jeroan sapi di Bekasi, Jawa Barat digerebek polisi. Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Umar mengatakan, jeroan itu dari leher sapi kemudian diblender.
"Bahan pokok yang digunakan pelaku bilang daging sapi tapi di laboratorium hanya tepung dan ditambah jeroan dari leher sapi. Diblender dijadikan bahan dasar bakso," ucap dia, Kamis, 8 Agustus 2024.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Victor Inkiriwang menyebut, kasus terkuak pasca pihaknya mendapati pabrik tidak punya izin edar penjualan bakso. Polisi bukan cuma fokus soal izin edar saja, tapi, juga melakukan uji laboratorium terhadap kandungan bakso itu.
"Ketika kita cek di laboratorium, kita periksa saksi, dapat fakta bahwa bakso yang dituliskan bakso sapi tapi di dalamnya tidak terdapat kandungan daging sapi segar. Kalau secara laboratoris tidak ada kandungan daging sapi. Cara dia mengelabui konsumen biar ada rasa daging sapi, dia dapatkan dari kerongkongan dan jeroan sapi, itu kan istilahnya barang yang enggak kepakai, itu digiling halus dan dicampur biar menimbulkan aroma dan rasa," kata dia.
Adapun pabrik itu telah beroperasi dari tahun 2018. Mereka melakukan aksi ini guna menekan biaya produksi pembuatan bakso. Pabrik bisa meraup untung hingga Rp 15 juta dalam sebulan.
Polisi sendiri menetapkan satu orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Dia adalah MT (43). Yang bersangkutan yakni seorang pemilik dan penanggung jawab pabrik tersebut.
"Keuntungan bisa dapat kurang lebih per bulannya itu Rp15 juta. MT (43) dia pemilik, penanggung jawab, dia yang menerima keuntungan dari Pabrik dia juga yang membiayai operasional pabrik, tapi tidak terdaftar dalam susunan perusahaan, itu cara dia menghindarinya di situ," kata Victor.