Selain Punya KTA Polri Palsu, Ini Fakta Baru Pelaku Penembakan di Bogor dengan Korban Driver Ojol

Dua pelaku penembakan dan satu pemasok senjata api dalam kasus penembakan di Bogor. Muhammad AR/VIVA
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA –  Polisi mengungkap fakta baru kasus penembakan dengan seorang korban ojek online atau ojol di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pelaku berinisial AR (17) dan SI (30) sudah diamankan dan ditetapkan jadi tersangka.

Satu Pelaku Kasus Pengeroyokan terhadap TNI Mengaku Mabuk

Selain mengungkap pemasok dan pabrik senjata milik AZ, polisi dalam penyelidikan juga menemukan identitas ID card kartu tanda anggota atau KTA polisi palsu milik pelaku SI.

"Barang bukti ID card ini sengaja dipalsukan untuk mengelabui razia apapun dengan aparat penegak hukum. Dia mengaku sebagai anggota Polri," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio wahyu Anggoro, Selasa 6 Agustus 2024.

Dosen di Makassar Tikam Suami hingga Tewas Gegara Tak Terima Diselingkuhi

Rio mengatakan terkait identitas itu tengah diselidiki oleh anggotanya termasuk adanya dugaan tindakan pindana lain. 

"Kami akan melakukan penyelidikan apakah kartu ID kartu ini sengaja dibuat untuk melakukan tindak pidana lainnya atau menakuti lainnya. Pemilik ID card ini adalah SI yang melakukan penembakan," jelas Rio.

Pelaku Mutilasi Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Teman Dekat Korban, Motifnya Digali Polisi

Ilustrasi mobil polisi.

Photo :
  • Antara

Korban diketahui adalah driver ojol yang sedang mengantar paket di Kecamatan Klapanunggal. Polisi menangkap dua pelaku dan seorang pemasok pembuat sejata api. Dua pelaku memiliki peran berbeda.

"Pelaku saudara AR dan SI. AR berperan sebagai joki motor berusia 17 tahun. Dan, SI berperan sebagai eksekutor yang bertindak melakukan penembakan," kata Rio.

Rio bilang, saat pengejaran, tim dari Satreskrim Polres Bogor dengan unit reskrim Polsek Klapanunggal langsung bergerak. Tim diberikan waktu 1x24 jam harus tertangkap.

"Dikembangkan dapat 1 orang yakni AR kemudian sore ditangkap saudara SI di rumah kediaman saudara AZ. Kami lakukan penggeledahan karena kami mendapat informasi bahwa penyedia senjata adalah AZ," jelasnya.

Rio menuturkan dari pengakuan pelaku, motif penembakan tidak disengaja. Namun, ia menegaskan niat pelaku membawa senjata adalah untuk tindak pindana yang mutlak harus dihukum.

"Jadi, motif tawuran tersebut saudara AR dan SI ini janjian lewat medsos Instagram untuk tawuran dengan 7 orang kami amankan" tuturnya.

Kata Rio, SI dalam pengakuannya hanya ingin dilihat lawannya sepeti hebat dan tak takut melawan banyak orang.

 "Motifnya dia merasa lebih hebat dan ingin melawan 7 orang. Dia membawa senjata tersebut diniatkan untuk melakukan penembakan. 7 orang itu ada pelajar dan warga biasa," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya