Viral Balita Dianiaya di Daycare Harjamukti Depok, Begini Kronologinya

Situasi Wensen School di Harjamukti Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok, VIVA –  Viral anak usia bawah lima tahun atau balita diduga jadi korban penganiayaan di daycare Wensen School, Jalan Putri Tunggal, Harjamukti, Cimanggis, Depok. Balita berusia 2  tahun yang diduga jadi korban adalah K. 

Dua Santri Krapyak Jadi Korban Penganiayaan, Cak Imin Desak Polri Segera Bertindak

Insiden penganiayaan itu terjadi pada 10 Juni 2024. Sebelum dititipkan ke daycare, K dimandikan oleh ayahnya sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, tak ada luka maupun memar di tubuh K.

Orang tuanya baru melihat ada luka ketika menggantikan baju K usai pulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada. Kaget melihat luka itu, orang tua kemudian menanyakan kepada pihak daycare apakah K jatuh atau terkena pukulan.

Brutal! Detik-detik Pria Pukuli Mantan Istri di Jaktim gegara Urusan KJP Anak

Pihak daycare mengaku K tidak jatuh atau terkena benturan apapun. Belakangan baru terungkap bahwa K diduga mengalami tindak kekerasan dari salah satu guru. 

Hal itu diperkuat dengan keterangan sejumlah guru yang mengumpulkan bukti kekerasan terhadap K. Terduga pelaku yakni guru yang juga pemilik daycare berinisial MI. Dari rekaman CCTV, menunjukan dengan jelas tindak kekerasan tersebut.

Viral Balita Dikasih Sambal sampai Menangis, Netizen Senggol Pentingnya Kesiapan Mental Ibunya

Ilustrasi mobil polisi di lokasi kejadian.

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

K didorong hingga jatuh, dipukul, ditendang dan ditusuk dengan gunting. Dalam kejadian tersebut, K juga dikurung bersama satu anak lainnya yang masih bayi. 

K berupaya minta pertolongan agar bisa keluar ruangan. Bahkan, K tampak berusaha untuk mengangkat bayi tersebut agar bisa ikut keluar juga. Namun, saat itu MI masuk dan menganiaya K.

Pun, saat kejadian itu, semua guru diperintahkan untuk berada di kelas mengajar anak TK dan Playgroup sehingga tak ada satupun orang yang menolong K.

MI diduga melakukan kekerasan lain seperti melempari K dengan barang-barang, meneriaki, dan mencubit. Selain itu, MK juga memelototi, merendahkan, hingga mengabaikan. 

Kejadian itu disaksikan oleh guru lainnya. Namun, MI mengintimidasi guru agar tidak melapor pada orang tua.

Akibat kejadian tersebut, K mengalami trauma. K sering ketakutan dan was-was. K juga sering menangis histeris saat melihat atau mendengar suara MI.

Saat didatangi, Wensen School terlihat sepi. Sekolah yang terletak di pinggir jalan itu tertutup pagar. Tidak terlihat aktivitas apapun.

Salah satu orang tua, O, mengaku sengaja datang ke sekolah untuk minta penjelasan pihak sekolah. Tapi, tidak ada yang bisa ditemui karena sepi.

“Ini tutup tapi nggak ada pemberitahuan. Kemarin masih ada aktivitas. Ini saya mau ketemu dengan pihak yayasan tapi ngga ada yang bisa ditemui,” kata O, saat ditemui di lokasi, Rabu, 31 Juli 2024.

Menurut dia, selama anaknya bersekolah, tak ada yang mencurigakan. Dia tidak tahu aktivitas yang dilakukan selama dititip di sekolah. O bilang dirinya berdomisili dekat di sekolah.

“Anak saya baru 5 hari masuk sini anak usia 5 tahun. Ngga ada apa-apa anak ditinggalin, masuk sekolah jam 7-11 WIB. Aktivitas sekolah kadang kunjungan main keluar, ke puskesmas,” ujarnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya