Intip Fasilitas 'Apotek' Narkoba di Kampung Bahari, Sewakan Alat hingga Ruangan AC

Penggerebekan Kampung Bahari
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta – Para pengedar narkoba di Kampung Muara Bahari disebut polisi memakai sistem antar, dan ada juga yang menggunakan sistem pakai di tempat.

Para pengedar narkoba di Kampung Muara Bahari menyiapkan berbagai peralatan dan fasilitas guna membuat para calon pembeli bisa nyaman memakai barang haram itu baik di lokasi langsung atau dibawa pulang. Di sana sendiri terdapat sebuah lapak bedeng atau lapak yang dikenal dengan sebutan 'Apotek' atau 'Texas' yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti kasur lipat, pendingin udara (AC), CCTV, hingga banner.

"Modusnya ada yang dikirim, ada yang dari data dari ini ada bong, indikasinya sepertinya digunakan di tempat, kemudian paket paket kecil," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan, Sabtu, 13 Juli 2024.

Penggerebekan kampung bahari

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Bagi calon pembeli narkoba yang tidak membawa alat hisap atau bong, penjual narkoba di Kampung Muara Bahari juga menyiapkan jasa sewa alat hisap tersebut. Selain itu, di dalam bedeng yang digunakan bagi calon pembeli, terdapat sejumlah kertas pengumuman yang bertuliskan 'DILARANG MAIN HP', "SEWA ALAT RP 5.000 OKE", 'BAYAR DULU BOS Kuh!!!', "AKU TAHU TAPI AKU DIAM'. 

Selain itu, pada pintu masuk bedeng tertulis sebuah nomor rekening bank yang diduga untuk transaksi antara calon pembeli dengan pengedar narkoba. Adapun barang bukti utama yang diamankan kepolisian dalam kesempatan tersebut adalah narkotika jenis sabu beserta perlengkapannya.

Rinciannya yaitu, paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, kemudian 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital, 2 unit televisi, empat unit recorder, satu unit laptop, empat unit sepeda motor, monitor, CCTV, hingga drone. Kemudian diamankan pula satu unit mesin hitung uang, 14 alat hisap atau bong, 1 senapan angin, 4 air gun berikut gas CO2, 25 senjata tajam, 1 unit drone, dan sejumlah kotak petasan.

"Ini ada sabu, kemudian ada tembakau sintetis dengan berbagai paket, lalu ada alat-alat seperti yang saya sampaikan tadi bong untuk menggunakan, kemudian timbangan untuk proses penjualan di tempat, termasuk mesin penghitung uang," kata Gidion.

Sebelumnya diberitakan, Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kembali diobok-obok polisi, pagi ini. Penggerebekan itu dilakukan dalam rangka mensukseskan Operasi Nila Jaya 2024.

Jatuh Korban, Polisi Berjaga-jaga di Lokasi Bentrok Pekerja Vs Warga di Tanah Abang

“Kegiatan ini dalam rangka Operasi Nila Jaya 2024,” ujar Kepala Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Polisi Gidion Arif Setyawan, Sabtu, 13 Juli 2024.

Kampung Bahari Diobok-Obok

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Viral Polwan Ngamuk di Rumah Warga Tebing Tinggi, Kapolrestabes Medan Minta Maaf

Adapun dalam penggerebekan tersebut polisi menangkap 31 orang yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba. Ada 26 pria dan lima wanita.

“Dari kegiatan (penggerebekan) ini kami mengamankan 31 orang. Terdiri dari 26 orang pria dan lima orang wanita,” ujar dia.

Sakit Hati Dibilang Anak Haram, Pria di Asahan Bunuh Tetangganya

Setiap bagian dan tempat penyimpanan di rumah digerebek. Ada sebuah drone yang disita dalam penggerebekan. Selain drone, polisi menyita kamera CCTV sampai televisi yang diduga untuk memantau pergerakan polisi. Kemudian, ada juga alat bong, timbangan hingga klip bekas pakai narkoba.

Doktor Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan sekaligus dosen UIN Makassar yang diduga jadi bos pabrik uang palsu. (Foto: Istimewa/Pribadi)

Sosok Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Makassar Pelaku Utama Kasus Pabrik Uang Palsu

Sosok Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Makassar yang Menjadi Pelaku Utama Kasus Pabri

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024