Tipu-tipu Belanja Pakai Uang Palsu, Seorang Pria di Garut Ditangkap
- VIVA.co.id/Diki Hidayat (Garut)
Garut – Karena ingin untung dengan cara enteng, seorang pria di Kabupaten Garut, Jawa Barat malah berakhir masuk bui karena belanja pakai uang palsu. MAN (34) warga Kecamatan Banjarwangi Garut, akhirnya dibekuk jajaran Polsek Cikajang setelah tertangkap tangan oleh warga berbelanja menggunakan uang palsu.Â
Kapolsek Cikajang, AKP. Patri Arsono mengatakan bahwa mulanya seorang pemilik warung di Kampung Pasar Kulon, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang Garut, merasa curiga uang yang diberikan pembelinya palsu. Kemudian, mengamankan pelaku (MAA) dan melaporkan kepada pihak Polsek Cikajang.Â
"Jadi MAA ini belanja rokok dengan pecahan uang Rp100 ribu, namun pemilik warung curiga uang tersebut palsu dan mengamankan si pembeli," ujarnya pada Kamis, 27 Juni 2024.Â
Anggota Polsek Cikajang langsung membawa pelaku ke Mapolsek Cikajang untuk dilakukan pemeriksaan. Benar saja, petugas menemukan uang diduga palsu senilai Rp1.750.000, dalam pecahan Rp100 ribu, Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu.
Selain uang diduga palsu, petugas juga berhasil menemukan uang asli diduga hasil kembalian dan rokok yang dibeli dari warung.Â
"Sejauh ini, pelaku juga sudah mengakui telah berbelanja di 16 warung tradisional dan toko kelontongan di Wilayah Kecamatan Cikajang," ungkap Patri.Â
Lanjut Patri, tersangka memperoleh uang palsu senilai Rp 2,5 juta yang dibeli secara online seharga Rp 500 ribu. Uang palsu tersebut kemudian dibelanjakan harian dengan uang asli dari kembalian. Untuk memuluskan aksinya, pelaku sengaja membelanjakan uang palsu di daerah perkampungan.Â
"Kami menduga uang yang diamankan dari MAA palsu, secara kasat mata nomor seri uang itu sama," katanya.Â
Maka dari itu, Patri mengimbau warga dan pedagang supaya selalu berhati-hati memeriksa uang belanja yang diberikan pembeli. Untuk kasus ini, Polsek Cikajang akan berkoordinasi dengan pihak Bank Indonesia untuk lebih memastikan uang tersebut palsu.Â
"Kami minta warga untuk selalu waspada dan berhati-hati, dengan peredaran uang palsu," pungkas Patri.