TNI Gadungan Tipu dan Aniaya Wanita yang Baru Dikenalnya, Sempat Pacaran dan Tinggal Barsama
- VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)
Kendari - Seorang pria berinisial ZB menganiaya wanita inisial TN (24) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Awalnya pria 32 tahun itu mengaku sebagai anggota TNI. Belakangan, ternyata merupakan prajurit palsu alias TNI gadungan. Sedangkan korban adalah pacar barunya.
Panit I Reskrim Aiptu Laode Abd Salbin mengatakan, ZB awalnya mengaku sebagai anggota Intel Kodam XIV/Hasanuddin. Dia kemudian diamankan oleh personel Kodam XIV/Hasanuddin di sebuah penginapan bersama TN pada Selasa 11 Juni 2024.
"Mereka didatangi anggota TNI dan langsung pelaku diamankan. Untuk yang melapor ke TNI kami belum tahu siapa. Jadi mereka diamankan terus diserahkan ke polsek," jelas Aiptu Laode Abd Salbin saat dikonfirmasi, Jumat 14 Juni 2024.
Salbin menjelaskan, bahwa kasus penganiayaan yang dilakukan pelaku bermula saat dia mengenal korban di aplikasi chating MiChat di Kota Kendari. Dari situ, korban dan pelaku pun menjalin komunikasi intens dan akhirnya bertemu dan menjalin hubungan pacaran.
"Dikenal lewat MiChat korbannya pada saat sedang berada di Kendari. Keduanya pun memutuskan berpacaran yang hubungannya baru berjalan sekitar seminggu," katanya
Salbin menyebut, bahwa ZB awalnya mengaku sebagai anggota TNI yang berasal dari Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Karena terpukau dari status pelaku sebagai anggota TNI, korban pun akhirnya menerima untuk menjalin hubungan status pacaran dan tinggal bareng di sebuah penginapan di Kota Kendari.
"Pelaku ini dari Namlea, Pulau Buru. Mereka kenalan dan bertemu. Pelaku datang ke Kendari hanya untuk bertemu korban. Akhirnya mereka ketemu dan tinggal bersama di sebuah penginapan," ungkapnya.
Salbin mengungkap bahwa pelaku dan korban sempat cekcok. Kemudian pelaku melakukan penganiayaan kepada korban di penginapan tersebut. Pelaku mengaku menampar dan menggigit leher serta bibir korban. Adapun motif menganiaya hanya karena persoalan pribadi diantara mereka.
"Sempat korban dianiaya. Hasil pemeriksaan korban ditampar dulu, baru digigit di leher dan di bibirnya. Motif masalah pribadi mereka," ungkap Salbin.
Setelah bertengkar dan menganiaya, korban dan pelaku pun berdamai dan berbaikan hingga kembali memilih tidur bersama lagi di penginapan itu. Namun tak lama berselang mereka tidur, personil Detasemen Intelejen (Denintel) Kodam Hasanuddin/XIV datang mengamankan pelaku.
"Setelah itu mereka diamankan berdua lalu diserahkan ke Polsek Mandonga untuk proses lebih lanjut," katanya memungkasi.
Sementara itu, Serka Asri Ramadhan, personil Denintel Kodam Hasanuddin/XIV yang juga selaku pimpinan dalam penangkapan pelaku mengatakan, pihaknya melakukan penangkapan setelah adanya informasi dari warga setempat yang menyebut adanya TNI gadungan berkeliaran di Kota Kendari.
“Sudah tiga hari kami mendapat laporan bahwa ada seseorang pria yang mengaku anggota TNI. Dari laporan itu, kami mencoba mendatangi tempat kejadian dan melakukan penelusuran ternyata pelaku memang bukan anggota TNI," jelasnya kepada wartawan.
Setelah diketahui bukan anggota TNI, kata Serka Asri, pihaknya langsung bergerak mengamankan pelaku bersama korban dan membawanya ke polsek setempat untuk diperiksa lebih lanjut.
“Pelaku dan korban Kami bawa ke pihak Kepolisian Polsek Mandonga guna pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya.