Ustaz di Makassar Babak Belur Dikeroyok 30 Orang, Ini Penyebabnya
- vstory
Makassar - Sungguh malang nasib seorang ustaz bernama Jabal Nur di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemuka agama berusia 57 tahun itu babak belur dikeroyok oleh orang tak dikenal (OTK) sebanyak 30 orang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan, Kombes Didik Supranoto mengatakan penganiayaan terhadap korban dilakukan oleh para pelaku karena adanya perkara utang piutang.
“Motifnya dilatar belakangi adanya utang piutang,” kata Didik saat dikonfirmasi pada Selasa, 11 Juni 2024.
Dia menyebut, bahwa kasus ini tengah dalam penyelidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan usai dilaporkan korban pada Kamis, 6 Juni 2024.
Didik mengungkap bahwa pihaknya sudah mengantongi identitas salah satu pelaku yang merupakan kenalan korban. Ternyata, korban dan pelaku disebut saling kenal.
“Salah satu pelaku identitasnya sudah dikantongi. Salah satu pelaku itu saling kenal dengan korban,” ungkapnya.
Didik mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci total pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Namun, Didik hanya menyebut jika kasus itu masih dalam penyelidikan.
"Belum, nanti setelah dilakukan penyelidikan," tegas Didik.
Sementara itu, Kuasa Hukum Jabal Nur, Wawan Nur Rewa menjelaskan kronologi penganiayaan itu bermula saat korban tengah berada di rumah ibunya, Jalan Mapala, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar pada Rabu, 5 Juni 2023.
Saat itu sekitar 21.00 Wita, kata Wawan, korban tiba-tiba didatangi dua orang tak dikenal yang masuk ke kediamannya. Di situ pelaku cekcok dengan korban. Kemudian, kediaman korban dilempari dari luar sehingga kacanya pecah.
Tak sampai di situ, korban kemudian dihampiri lagi segerombolan pelaku lain dari luar dan langsung menghajar berkali-kali hingga korban jatuh tergeletak.
"Awalnya korban dihampiri dua orang. Kemudian tidak lama itu ada bunyi pecahan kaca, lemparan dari luar ke dalam. Korban pun kaget dan tiba-tiba saja ada segerombolan orang masuk, dan menghajar korban hingga babak belur," ungkap Wawan.
Wawan menyebut bahwa tak hanya korban yang dianiaya, namun juga ibu korban turut menjadi korban penganiayaan dengan cara ditinju oleh pelaku di dalam rumah. "Jadi selain korban dipukuli, ibunya juga ditinju," kata Wawan.
Lebih lanjut, Wawan menambahkan bahwa korban tidak hanya dianiaya tapi juga disekap dalam mobil. Para pelaku yang menganiaya dan menyekap korban diperkirakan berjumlah 30 orang dengan mengendarai tiga mobil. Untuk itu, ia berharap polisi dapat mengungkap pelakunya.
“Para pelaku, yang berjumlah sekitar 30 orang, diduga menggunakan tiga mobil untuk mengangkut korban. Kami berharap kasus ini segera diusut tuntas oleh aparat kepolisian dengan menangkap para pelaku,” terangnya.