Kasus Penipuan Jual-Beli Mobil Eks Taksi Deka Reset, Influencer Ikutan Diperiksa Penyidik
- VIVA.co.id/Andrew Tito
VIVA - Kasus penipuan jual beli mobil PT Deka Reset dengan total kerugian mencapai Rp 3 miliar hingga kini masih dilakukan penyelidikan oleh pihak berwajib.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan penyidik dalam hal ini memanggil influencer yang memasarkan perusahaan tersebut untuk diperiksa.
"Iya, influencer yang promosikan Deka Reset akan diperiksa," ujar Firdaus dalam keterangannya, Selasa 24 Mei 2024.
Firdaus menegaskan semua orang yang mempromosikan akan dipanggil. "Masih didalami (influencer). Semuanya bakal diperiksa," ujarnya.
Dalam kasus ini Polres Metro Bekasi Kota telah meringkus Alfathan Syunovrie alias AS, marketing dari PT Deka Reset, terkait penipuan jual beli mobil. Selain Alfathan, petugas dalam hal ini juga menetapkan pemilik Deka Reset berinisial SEK sebagai tersangka.
"Untuk tersangka satu lagi inisial SEK alias Deka Reset ini statusnya DPO dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini masih dilakukan pengejaran, mohon waktu dan doa supaya tersangka bisa cepat kami tangkap," ujarnya
Korban 45 Orang, Kerugian 3 Miliar
Firdaus mengatakan PT Deka Reset melakukan tindak pidana penipuan kepada konsumen dalam jual beli mobil eks taksi. Jumlah korban dalam kasus ini mencapai 45 orang dengan kerugian hingga Rp 3 miliar.
Dalam kasus ini pihak Deka Reset dengan sengaja tidak mengirimkan mobil kepada pembeli yang sudah membayar, polisi pun menerima ada 12 laporan dan sudah memeriksa 16 korban dalam kasus ini.
"Kerugian yang dialami korban berkisar antara Rp 3 miliar dari 45 korban, tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah dan kami akan menunggu apakah masih ada korban lain," ujarnya.
Firdaus menjelaskan PT Deka Reset melakukan penipuan dengan menawarkan mobil eks taksi dengan harga murah.
Para korban yang kemudian tergiur debgan harga murah langsung mengirimkan uang pembelian kepada PT Deka Reset.
"Korban terpedaya mobil yang ditawarkan tersebut dari beberapa portal internet itu, kemudian korban transfer uang tersebut ke rekening bank PT Deka Reset. Setelah korban mentransfer uang selanjutnya korban ada beberapa yang melakukan pengecekan ke lokasi, ternyata mobil tersebut hanya 5 unit dan mobil 5 unit sudah ditawarkan ke beberapa orang, jadi ini permasalahannya sehingga PT Deka Reset dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota," ujarnya.
Sementara salah satu pelaku, Alfathan Syunovrie ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi Kota,mengaku tidak mengetahui bahwa bisnis yang dilakukan atasannya adalah penipuan.
"Saya tidak tahu kalau Deka Reset penipu, karena selama saya bekerja masih ada mobil keluar, jadi Deka Reset deadline ini banyak pas lebaran, setelah itu beliau kabur," ujarnya.