Dikira Sudah Aman, Pria Cabuli Balita Keluar dari Persembunyianya Lalu Dibekuk Aparat
- tvOne/Daud Sitohang
Pematangsiantar – Tersangka kasus pencabulan bocah perempuan yang masih berusia lima tahun atau balita hingga korban mengalami pendarahan di Pematangsiantar, akhirnya berhasil ditangkap aparat Kepolisian.
Pelaku bernama Jamal diciduk aparat di salah satu rumah kerabatnya di Jalan Medan, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, pada hari Minggu, 26 Mei 2024.
Tersangka Jamal yang sempat melarikan diri ke Riau, tak berkutik saat ditangkap petugas personil Polres Pematangsiantar di rumah kerabatnya.Â
"Tersangka ini sempat kabur ke Provinsi Riau selama sepekan, dan karena merasa aman tersangka kemudian kembali ke Pematangsiantar  dan bersembunyi di rumah kerabat keluarganya di Jalan Medan," kata Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno dalam keterangannya, Selasa, 28 Mei 2024
"Petugas yang telah mendeteksi keberadaan pelaku meski masih bersembunyi di rumah kerabatnya kemudian langsung melakukan penggerebekan dan menangkap pelaku," sambungnya Yogen.
Kapolres menyebutkan modus yang di lakukan oleh pelaku dengan cara mendekati korban dan diawali memegang punggung korban, dan kemudian memasukkan jarinya ke bagian alat vital korban.
Korban kemudian mengalami kesakitan dan pendarahan hingga infeksi di kemaluannya akibat dicabuli oleh pelaku. Korban saat ini masih mendapat perawatan medis di rumah sakit RSUD DR Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
Â
AKBP Yogen memastikan pelaku menjalani pemeriksaan intensif di ruang penyidik Mapolres PematangsiantarÂ
"Tersangka dijerat telah melanggar pasal jerat Pasal 82 Ayat (1) Jo 76E dari UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Jo UU RI No. 17 tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, tentang tindak Pidana Perbuatan Cabul Terhadap Anak Dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun," ujar Yogen
Laporan: Daud Sitohang/tvOne Pematangsiantar
Â
Â