Remaja di Mamuju Tikam Temannya 28 Kali hingga Tewas karena Kesal Sering Dibully
- www.freevector.com
Mamuju -- Seorang remaja berinisial HK di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) tega membunuh teman sekolahnya sendiri. Pria 18 tahun itu membunuh temannya bernama Fharil (18) lantaran kesal sering di-bully.
Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir mengatakan, pelaku membunuh temannya dengan cara menikam pakai badik sebanyak 28 kali. Kemudian, setelah membunuh pelaku HK membuang jasad temannya di pinggir jalan.
"Pelaku melakukan pembunuhan ke temannya ini dengan cara ditikam. Total tusukan ada 28 kali. Kemudian, mayat korban ditarih di pinggir jalan. Karena saat itu mayat korban ditemukan di pinggir jalan bersama motornnya," ungkap Herman saat dikonfirmasi, Sabtu 11 Mei 2024.
Dia menjelaskan bahwa kasus pembunuhan ini bermula saat korban dan pelaku sedang berboncengan bersama ke sekolah mereka di SMK Papalang, Kecamatan Papalang. Keduanya saat itu pada Kamis 09 Mei 2024 ke sekolah dengan berboncengan motor untuk membantu memperbaiki air conditioner (AC).
"Jadi sebelum kejadian ini terjadi pelaku dan korban sempat bersama ke sekolah. Karena sebenarnya keduanya ini baru saja lulus tapi diminta ke sekolah datang untuk perbaiki AC," ungkapnya.
Sepulangnya dari sekolah, kata Herman, pelaku dan korban yang bersama jalan pulang tiba-tiba saja mengeluarkan badik yang dibawanya. Di situ, pelaku langsung saja menikam korban hingga tewas. Korban ditikam sebanyak 28 kali di sekujur tubuh.
"Tiba-tiba keluarkan badik yang dibawa dan menikam korban berkali-kali. Hasil pemeriksaan medis korban mengalami luka tusukan pada bagian punggung sebanyak 11 tusukan, lengan kanan 2 tusukan, bahu kanan 2 tusukan, wajah sisi kanan 4 tusukan dan belakang kepala 9 tusukan," bebernya.
Herman menyebut bahwa pelaku yang usai menikam korban lantas meninggalkan korban yang sudah tewas tergeletak di Jalan Poros Topore -Toabo, Kecamatan Papalang pada Kamis malam sekitar pukul 18.30 Wita. Warga sekitar yang sempat melihat korban diduga mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Jadi awal ditemukan jasad korban diduganya lakalantas, karena mayat ditemukan tergeletak di pinggir jalan tak jauh dari sepeda motor miliknya," katanya.
Setelah polisi mendapat laporan itu, kata Herman pihaknya segera melakukan penyelidikan dan mengevakuasi jasad korban. Hasilnya, polisi kemudian mengetahui jika korban bukan meninggal karena Lakalantas melainkan dibunuh oleh temannya sendiri yakni HK.
Herman pun menyebut jika pihaknya segera bergerak cepat mencari pelaku dan berhasil menangkap HK ditempat persembunyiaannya di wilayah Papalang. Kepada polisi, HK nekat membunuh rekannya sendiri dengan sadis lantaran kesal sering mendapat bullyan dari korban sejak mereka masih sama sekolah dulu di SMK.
"Penyelidikan terus dilakukan dan akhirnya identitas pelaku diketahui, yakni atas nama Inisial HK. Selanjutnya petugas bergerak meringkus pelaku di tempat persembunyiannya. Dia mengaku melakukan perbuatan ini karena kesal sering dibully sama korban. Jadi ada dendam sejak masih sekolah dulu di SMK itu," ungkapnya.
Hingga kini, pelaku telah ditetapkan tersangka dan ditahan bersama barang bukti sebilah badik di Mapolresta Mamuju guna menjalani proses lebih lanjut.