Kasus Taruna STIP Tewas Dianiaya Seniornya, 36 Saksi Sudah Diperiksa Polisi

Tersangka Tegar yang menganiaya juniornya mahasiswa STIP hingga tewas.
Sumber :
  • ANTARA Foto

JakartaPolisi sudah memerika sebanyak 36 saksi dalam kasus tewasnya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) bernama Putu Satria Ananta Rustika yang dianiaya seniornya. Dari 36 saksi itu di antaranya yang diperiksa adalah pihak STIP.

Kapolres Jakarta Utara, Kombes (Pol) Gidion Arif Setyawan mengatakan tragedi penganiayaan yang menewaskan Putu Satria itu terjadi pada 3 Mei 2024. Dia bilang 36 saksi yang diperiksa akan dilakukan pendalaman.

"Sekarang 36 saksi. 36 saksi itu kan dilakukan pendalaman lagi, kemarin dipanggil lagi, diperiksa lagi, didalami lagi. Ada sinkronisasi," kata Gidion dalam keterangannya, Rabu 8 Mei 2024.

Dia menyebut selain pihak kampus STIP, saksi yang diperiksa polisi terdiri dari para taruna dan keluarga.

"Dari kampus sudah dimintai keterangan berkaitan dengan kehidupan di kampus," ujar Gidion.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan

Photo :
  • dok Humas Polres Metro Jakarta Utara

Gidion menambahkan dalam proses penyelidikan, polisi juga melakukan sinkronisasi dengan rekaman CCTV. Langkah itu dilakukan untuk mengetahui persis kejadian penganiayaan yang menewaskan korban bernama Putu Satria itu.

Polisi juga sudah melakukan pra-rekonstruksi dalam kasus ini dengan menghadirkan pelaku yang juga senior korban bernama Tegar Rafi Sanjaya, (21).

Sosok AKP Dadang Iskandar Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berapa Hartanya

"Pra rekonstruksi itu bagian metode kita untuk memastikan rangkaian peristiwa yang terjadi dan kemudian nanti kita ending-nya harus menentukan siapa yang bertanggung jawab secara hukum dalam konteks peristiwa ini," ujarnya.

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Lebih lanjut, dia menuturkan pihaknya masih belum bisa menyampaikan secara detail hasil dari pra-rekonstruksi lanjutan kasus tersebut. "Kami juga minta asistensi dari pimpinan di atas dari Polda ya," tutur Kombes Gidion.

Diketahui, tewasnya salah seorang taruna STIP bernama Putu Satria (19) itu menyedot perhatian. Apalagi kematian mendiang Putu lantaran kekerasan yang dilakukan seniornya bernama Tegar Rafi.

Propam Polri Juga Turun Tangani Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Tegar diduga memukul Putu sebanyak lima kali. Salah satu pukulan itu menyebabkan ulu hati korban luka sehingga terkapar di kamar mandi.

Saat Putu terjatuh dan tak sadar, Tegar panik dan berusaha melakukan pertolongan dengan cara menarik lidahnya. Tapi, pertolongan yang dilakukan Tegar malah berdampak fatal. Sebab, kondisi itu mengakibatkan jalur pernapasan Putu malah tertutup hingga akhirnya korban asal Bali itu tewas.

Pakar Hukum Pidana, Usman Hamid

Usman Hamid: Banyak Anggota Polisi Resah, Dipaksa Buat Memenangkan Kandidat Tertentu di Pilkada

Usman Hamid menyebut anggota Polri sebenarnya banyak yang ingin netral menyikapi pilkada serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024