Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi

Seorang Wanita di Taput Dituduh Curi Ketang.(tangkap layar)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Tapanuli Utara – Sebuah viral di media sosial, seorang emak-emak dituduh mencuri ketang, di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara. Mirisnya, ditawarkan hukuman untuk telanjang di depan umum.

Bikin Resah Warga Pekanbaru, Pengungsi Rohingya Ngamuk Lantaran tak Diberi Rambutan

"Seorang wanita diduga kepergok Mencuri sayuran kentang, Bapak ini menawarkan Hukuman t3l*nj*ng/di serahkan ke polisi. Lokasi Pasar Siborongborong, tapanuli utara, Sumatera Utara," tulis di akun txtdaiviral, dikutip VIVA, Kamis 25 April 2024.

Kepala Seksi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, menjelaskan kronologi kejadiannya, pada Selasa pagi, 23 April 2024, sekitar pukul 06.00 WIB. Peristiwa itu, terjadi di Pasar Tradisional Siborongborong,  tepatnya di Jalan Dolok Martimbang, Kabupaten Taput.

Pria Pembakar Santri di Boyolali Jadi Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara

"Personil Polsek Siborongborong, mendapat informasi dari salah satu warga masyarakat Siborongborong bahwa di Pasar Tradisional Siborongborong, ada keributan terkait dugaan pencurian sayur mayur (kentang)," jelas Walpon saat dikonfirmasi VIVA.

3 Pria di Bandung Paksa Anak Berkebutuhan Khusus Makan Daging Musang, Apa Motifnya?

"Namun NN, hanya memegang Kentang yang berada di dalam mobil milik SS," tutur Walpon.

Kepada petugas kepolisian, SS mengaku sepekan lalu, kehilangan Ketang disimpan di dalam mobilnya, yang akan dijual di Pasar Siborongborong. Namun, tidak mengetahui pasti siapa pelakunya. Tapi, NN dituding sebagai pelakunya.

Walpon mengungkapkan anak dan menantu NN datang ke Pasar tersebut, agar diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi, suami SS meminta ganti rugi sekitar Rp 500 ribu. Anak dan menantu NN menyanggupi ganti rugi tersebut.

Pada Kamis siang, 25 April 2024 sekira Pukul 12.10 WIB. Pihak keluarga SS menelpon keluarga NN. Keduanya, saling minta maaf lewat telepon atas kejadian tersebut dan tidak mempermasalahkan itu.

"Anak dan menantu NN juga tidak keberatan atas ganti rugi yang diberikan kepada SS,  yang diduga sebagai korban," kata Walpon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya