Ketika Santet Gagal, Pembunuh Bayaran Akhirnya Dipilih Novi untuk Eksekusi Mertua

Pelaku Novi yang tega membunuh ibu mertua di Kendari.
Sumber :
  • tvOne-Erdika Mukdir

Kendari - Polisi berhasil mengungkap kasus kematian Mirna (51) di Kendari, Sulawesi Tenggara yang ternyata bukan karena aksi begal tapi jadi korban pembunuhan berencana. Otak skenario pembunuhan terhadap Mirna adalah sang menantu sendiri bernama Novi Damayanti (21).

Dituduh Curi Uang, Indri Dibunuh Pria TTM-an di Kamar Hotel

Polisi pun sudah meringkus Novi dan menetapkannya sebagai tersangka. Dalam aksi sadis itu, Novi jadi dalangnya dengan sengaja menyewa pembunuh bayaran untuk mengeksekusi sang ibu metua.

Sakit hati karena sering ditegur jadi motif Novi tega membunuh Mirna. Dari pengakuannya, Novi menyebut ibu mertua sering turut campur dalam urusan rumah tangganya sejak 2022.

Anak Buahnya Tembak Mati Warga, Kapolda Kalteng Minta Maaf ke Masyarakat dan Keluarga Korban

Perasaan sakit hati yang sudah bertumpuk itu jadi dalih Novi tega menghabisi nyawa ibu dari suaminya tersebut.

"Saya sudah tumpuk-tumpuk ini perasaanku. Sakit sekali hatiku sering ditegur," kata Novi di Mapolresta Kendari, Rabu, 17 April 2024.

Brigadir AK yang Bunuh Warga di Kalimantan Tengah Terancam Hukuman Mati

Polresta Kendari gelar jumpa pers kasus pembunuhan berencana menantu terhadap mertuanya. (Foto: Humas Polresta Kendari).

Photo :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Pengakuan Novi yang mengejutkan adalah awalnya tak kepikiran untuk membunuh. Ia hanya ingin menyakiti ibu mertua lewat cara teluh santet.

Tapi, upaya santet yang dilakukannya gagal dan tak membuahkan hasil. Novi pun akhirnya menyewa pembunuh bayaran bernama Cimank untuk mengeksekusi mati ibu mertua.

"Sebenarnya rencana saya mau santet dia. Tapi, karena kekhilafan toh karena emosi kasian," lanjut Novi.

Cimank si pembunuh bayaran dijanjikan Novi bakal dapat honor Rp75 juta jika berhasil menghabisi nyawa Mirna. Tapi, setelah eksekusi korban, Cimank baru menerima bayaran Rp10,5 juta dari Novi.

"Baru saya kasih Rp10,5 juta," tutur Novi.

Pihak kepolisian berhasil mengungkap kejanggalan kasus karena keterangan Novi yang kerap berubah saat diinterogasi penyidik. Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko menuturkan banyak menemukan kejanggalan dari keterangan yang diberikan Novi. "Keterangan pelaku ini kerap berubah-ubah saat ditanya penyidik," kata Kombes Aris.

Aris menceritakan sebelum kasus terkuak, Novi sempat membuat skenario dengan membuat laporan di Polresta Kendari pada awal April 2024. Laporan Novi itu menyangkut tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) atau pembegalan.

Dalam laporannya, Novi mengaku dibegal oleh kawanan pelaku yang berjumlah 4 pria yang tak dikenalnya. Tragedi itu menurut versi skenario Novi terjadi saat ia dan korban Mirna usai belanja mengendarai mobil melintas di jalan dekat kantor DPRD Kota Kendari. Kondisi jalan yang jadi lokasi pembunuhan itu sepi.

Dari cerita skenarionya, Novi berdalih dipukul oleh salah satu pelaku. Sementara, sang ibu mertua tewas secara tragis karena beberapa luka tusukan di sekujur tubuhnya. Novi juga bercerita sejumlah barang berharga miliknya dan mertua dibawa kabur komplotan pelaku.

Nah, dari laporan itu, Polresta Kendari melakukan langkah penyelidikan dengan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah saksi hingga Novi turut dimintai keterangan.

Polisi yang curiga dalam kasus ini pun akhirnya mengungkap fakta sebenarnya. Korban Mirna tewas ternyata bukan karena korban begal. Namun, korban tewas lantaran dibunuh secara berencana dengan dalangnya sang menantu sendiri.

Imbas aksi sadisnya, Novi dan Cimank sudah dijebloskan ke jeruji tahanan dengan dijerat Pasal 340 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan berencana. Ancaman untuk keduanya maksimal adalah hukuman mati.

Laporan: Erdika Mukdir dari Kendari, tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya