Modus Kontes Model, 2 ABG Belia Nyaris Berangkat Dijual jadi PSK di Balikpapan

Ilustrasi prostitusi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Eric Ireng

Kendari - Dua siswi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) nyaris dijajakan jadi pekerja seks komersial (PSK). Dua ABG belia itu diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk bisnis prostitusi.

ABG yang Tega Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel Kini Dirujuk ke RS Polri, Jalani Tes Kejiwaan

Kedua korban masing-masing bernama Mawar (samaran) siswi kelas 1 SMK dan Bunga siswi kelas 3 SMP di Kota Kendari. Sementara, terlapor dalam kasus ini adalah seorang wanita inisial W (25).

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi menjelaskan dua korban itu hendak dibawa terduga pelaku untuk dijual sebagai PSK di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Gempa 7,3 Magnitudo di Vanuatu, Korban Meninggal Menjadi 14 Orang

Namun, niat jahat W gagal karena orangtua dari dua siswa itu curiga dan melarang terbang ke Balikpapan.

"Awalnya itu, pada Jumat (29/3), W dan dua gadis ini bergegas menuju Bandara Udara Haluoleo. Namun orangtua para siswi yang mengetahui keberangkatan mereka langsung mencegatnya," kata Fitriyadi, Senin, 1 April 2024.

3 Pria di Bandung Paksa Anak Berkebutuhan Khusus Makan Daging Musang, Apa Motifnya?

Stop prostitusi anak.

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito.

Menurut dia, usai gagal ke Balikpapan, pelaku W dan dua korban dibawa ke Polresta Kendari untuk jalani pemeriksaan.

Saat diinterogasi, Fitrayadi mengaku W berniat bawa Bunga dan Mawar ke Balikpapan untuk dipertemukan dengan seoang pria berinisial IR.

Dari tangan IR, dua korban selanjutnya akan dijual kepada pria hidung belang. Tugas dua ABG belia itu mesti melayani nafsu birahi pria hidung belang dengan iming-iming upah Rp20 juta. "Iya, dijual untuk melayani pria hidung belang," ungkapnya.

Dari pengakuannya, W mengatakan sudah menjual beberapa gadis ke Balikpapan dengan upah yang bervariasi. Masing-masing korban yang dijual lebih awal berinisial D, G dan M.

Fitrayadi menuturkan, jika W bawa langsung atau mendampingi para korban ke Balikpapan, bonus bakal diterima sebesar Rp5 juta sampai Rp7 juta. "Namun, jika W tidak mendampingi para korban maka upah yang diterima hanya Rp 1 juta saja," tuturnya.

Untuk biaya setiap kali pemberangkatan, W dan para korban ditanggung langsung oleh pria berinisial IR. Dalam praktiknya, IR transfer uang ke rekening W. Lalu, uang itu digunakan sebagai biaya perjalanan serta kebutuhan lainnya.

"Pengakuan W, ia belum pernah ketemu IR dan hanya berkomunikasi melalui telephone saja," ujarnya.

Sementara, dari pengakuan pelaku W bahwa yang bersangkutan memang berniat bawa dua korban dengan modus untuk ikut kontes model di Balikpapan. Cara itu dilakukan untuk mengelabui orangtua mereka. Lalu, W mengintruksikan Mawar dan Bunga agar beralasan mengikuti kontes model di Kalimantan Timur.

"Saya meminta mereka agar menyampaikan kepada orang tua dengan berbohong mengatakan bahwa akan mengikuti kontes model di Kota Balik Papan, Provinsi Kalimantan Timur," tutur W di hadapan penyidik.

Saat ini, W sudah diamankan di Mako Polresta Kendari. Adapun dua korban telah dibawa oleh keluarga masing-masing untuk diberikan penanganan lebih lanjut.

Laporan: Erdika-tvOne dari Kendari

Anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam

Soroti Banyak Bunuh Diri karena Pinjol, DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Benahi Regulasi

Anggota Komisi VI DPR RI menyoroti banyaknya kasus pinjaman online (pinjol) yang menjerat masyarakat, ada satu keluarga bunuh diri lantaran permasalahan utang pinjol.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024