Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus seorang Driver Taksi Online Diduga melakukan penodongan terhadap seorang wanita yang viral di media sosial (medsos).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta - Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus seorang driver taksi online diduga melakukan penodongan terhadap seorang wanita yang viral di media sosial (medsos). 

Sidang Etik 18 Polisi Pemeras Penonton DWP Asal Malaysia Digelar Minggu Depan

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan pengemudi taksi online tersebut berhasil ditangkap.

"Terima kasih atas informasinya, kami sampaikan terkait kasus ini sudah kami tangani dengan cepat dan untuk pelaku sudah berhasil kami amankan," ujar Syahduddi dalam keterangannya, Jumat 29 Maret 2024. 

Propam Polri: 45 Orang WN Malaysia Jadi Korban Pemerasan Polisi saat Nonton DWP, tapi Bisa Bertambah

Syahduddi dalam hal ini meminta masyarakat tetap waspada dan melapor jika menemukan kejadian kejahatan sekecil apapun.  "Kami imbau kepada masyarakat jika menjumpai hal serupa agar segera melaporkan ke pihak berwajib dan tetap waspada," ujarnya.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Syahduddi

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito
Bandara Soetta Catat Penambahan Penerbangan Periode Nataru Terpakai 40 Persen

Sementara mengenai informasi penumpang wanita yang jadi korban kekerasan, pemerasan, hingga percobaan penculikan beredar di medsos. 

Kejadian berawal korban hendak pulang ke rumah usai pergi ke mall dengan memesan taksi online. 

Kebetulan korban juga sempat mengecek pelat nomor polisi mobil yang ditumpanginya dan sesuai dengan aplikasi.

Keanehan pun terjadi saat sang sopir taksi online tiba-tiba masuk ke tol dan Penumpang sempat bertanya ke pengemudi, namun dijawab mengikuti aplikasi peta di ponselnya. 

Driver kemudian mengaku sesak nafas dan meminta penumpang menggantikannya menyetir tapi penumpang menolak.

Sang Penumpang pun merasa ada yang aneh dan mengecek aplikasi taksi online. 

Ternyata dalam aplikasi itu diketahui jika pengemudi tidak menekan 'Pick Up'. Setelahnya tiba-tiba pengemudi menodongkan ponselnya ke penumpang dan meminta agar penumpang mentransfer sejumlah uang.

Si penumpang kemudian mengambil langkah ekstrem karena mobil bergerak pelan di tol dengan lompat dari mobil itu. 

Korban berteriak meminta tolong tetapi si pengemudi mengejarnya. 

Korban kemudian lalu dipaksa masuk ke mobil dan diperas Rp 100 juta, namun terus menolak meski diancam akan dibuang di tol.

Korban dalam hal ini terus memberontak dan ada seseorang yang di tepi tol yang mengetahui. 

Korban kemudian kembali lompat dari tepi tol yang cukup tinggi hingga mengalami luka-luka, namun pelaku berhasil kabur dengan membawa ponsel milik penumpang. 

Korban pun mendapatkan pertolongan warga sekitar yang belakangan diketahuinya berada di wilayah Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya