Tragedi Perkelahian Dua Lawan Satu di Klaten, Satu Tewas
- Indratno Eprilianto
Klaten – Tragedi menimpa Wagiman, seorang warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. Pria berusia 47 tahun itu meninggal setelah terlibat dalam perkelahian dengan Taufik, seorang warga Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa (19/03/2024).
Berdasarkan informasi yang terhimpun, perkelahian dimulai ketika Taufik sedang menggembala itik di persawahan Desa Jetis. Di sana, dia bertemu dengan Suradi, warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan. Tanpa alasan yang jelas, keduanya mulai bertengkar hingga akhirnya terjadi perkelahian. Setelah merasa kalah, Suradi meninggalkan tempat tersebut, namun kembali bersama kakaknya, Wagiman.
Dalam keadaan emosi, Wagiman bersama Suradi menyerang Taufik, memicu perkelahian dua lawan satu. Meskipun dikeroyok, Taufik tidak mundur, dan justru dua kakak beradik tersebut yang menjadi sasaran serangan.
Akibat insiden tersebut, Suradi mengalami luka parah pada wajahnya, sementara Wagiman tewas akibat luka-luka di kepala.
"Saya melihat mereka bertiga berkelahi, dua melawan satu. Saya hanya bisa berteriak meminta pertolongan. Tiba-tiba, ada yang terjatuh," ujar Susana, seorang warga setempat.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Dica Ariseno, menyatakan bahwa pihak polisi masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Polisi juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk para pelaku perkelahian.
"Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan autopsi. Dugaan sementara masih dalam tahap penyelidikan," ungkapnya.
Selain meminta keterangan dari para saksi, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sebuah balok kayu yang diduga digunakan dalam perkelahian tersebut. ((Indratno Eprilianto/Klaten)