Perilaku Aneh Ibu Kandung di Bekasi Menjelang Tikam Anaknya 20 Kali
- Freepik
Bekasi - Kelakukan aneh ditunjukkan wanita berinisial SNF (26) sehari sebelum menghabisi nyawa anaknya yang berusia lima tahun dengan cara ditusuk sebanyak 20 kali. Pelaku sempat pergi ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu 6 Maret 2024, sambil membawa anaknya karena mengaku ada bisikan gaib.
"Jadi, pelaku pergi ke bandara sama anaknya, katanya dia mau pergi ke suatu tempat karena ada panggilan itu tadi bisikan gaib, halusinasi pelaku. Pada saat itu, pihak keamanan bandara menelepon suaminya memberitahukan bahwasanya istrinya ini sedang ada di bandara dengan bawa dua anaknya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus, Jumat, 8 Maret 2024.
Mendapat telepon dari pihak bandara soal keberadaan sang istri dan dua anak di sana lantas membuat suami pelaku yang saat itu berada di Medan, kaget bukan kepalang. Singkat cerita, dengan bantuan aparat keamanan Bandara via sambungan telepon, istri dan kedua anaknya itu dipesankan taksi untuk diantar menginap ke hotel di kawasan Bekasi.
"Cari konfirmasi dengan suaminya, suaminya kaget kenapa kok tiba-tiba di Bandara tidak memberitahukan sebelumnya kepada suami. Pada saat itu, langsung komunikasi antara suami kepada istrinya dan pada saat itu langsung difasilitasi oleh suaminya untuk diinapkan di Hotel Harris Kota Bekasi Indah saat itu juga dibantu oleh pihak keamanan Bandara Soekarno-Hatta untuk memanggil taksi untuk berangkat ke kota Bekasi," ujarnya.
Pelaku dan dua anaknya sempat menginap dengan check-in pukul 23.00 WIB. Namun, pada pukul 03.00 WIB, Kamis 7 Maret, check-out. Lantas dia meminta bantuan petugas hotel memesan taksi untuk pulang ke rumahnya di Perumahan Summarecon, Bekasi.
"Sempat meminta bantuan petugas hotel untuk memanggil taksi namun ketika taksi datang malah si pelaku dan dua anaknya berjalan kaki, ini yang kami duga dia berjalan menuju ke rumahnya pada jam 03.00 subuh pada hari Kamis tersebut," kata Firdaus.
Suami pelaku mencoba menghubungi istrinya tapi tidak bisa. Pada saat itulah pelaku mengeksekusi korban. Baru pukul 10.00 WIB pagi, teleponnya diangkat. Saat ditanya anak-anaknya ada di mana, pelaku menjawab sudah pergi jauh.
"Posisi suami masih di Medan pada hari Kamis pagi, nah, kemudian setelah tadi jam 03.00 subuh sampai jam 10.00 pagi tidak bisa dihubungi, jam 10.00-nya dihubungi baru diangkat. Nah, ditanya ke mana anak tersebut, jadi dia berhalusinasi lagi dia mengatakan sudah pergi jauh," ujarnya lagi.
Wanita berinisial SNF (26) yang menusuk anaknya yang berusia lima tahun sebanyak 20 kali hingga tewas diduga mengidap skizofrenia. "Pelaku ini terindikasi skizofrenia, yaitu dapat dijelaskan ada gangguan emosi, delusi, halusinasi, pikiran terorganisir dan gangguan persepsi," kata Firdaus.