Dasril Sempat Tidur Bareng Jasad Istrinya yang Dibunuh Selama 2 Hari
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta - Usai menghabisi nyawa Sumiyati (50), ternyata Dasril (40) sempat tidur bareng dengan jasad istrinya itu di dalam indekos mereka sebelum akhirnya yang bersangkutan kabur.
"Itu pada hari Rabu terjadinya pembunuhan, hari Kamis si tersangka masih ada di TKP (tempat kejadian perkara). Jadi sempat tinggal sama jenazahnya itu, kemudian hari Jumat-nya baru dia pergi," ujar Kapolsek Tambora, Komisaris Polisi Donny Harvida, Selasa 5 Maret 2024.
Pembunuhan berawal dari cek-cok keduanya sejak Selasa 20 Februari 2024. Dasril sempat dipukul sapu oleh istrinya tersebut saat cek-cok. Kepala Dasril jadi sasarannya. Setelah itu, Dasril lantas memukul korban.
"Jadi kronologinya pada hari Selasa tanggal 20 Februari, tersangka ini baru pulang kerja, pulang ke kosannya tersebut di dalam kos-kosannya langsung cekcok. Tersangka mengaku dipukul oleh korban dengan menggunakan sapu. Ini sapunya ada di sini, dipukuli kepalanya sebanyak satu kali, kemudian setelah itu si tersangka memukul korban," ujar dia lagi.
Sebelumnya diberitakan, pembunuh Sumiyati (54) di dalam kamar kos di Tambora, Jakarta Barat, membenarkan tega menghabisi nyawa korban (Sumiyati) karena adanya kecemburuan.
Pelaku berinisial D yang diketahui suami korban mengatakan, namun bukan dirinya yang cemburu. Kata dia, istrinya yang cemburu. Pasalnya, pelaku diduga punya wanita simpanan.
"(Motif membunuh cemburu) Iya, dianya (korban) cemburu," kata D, Senin 4 Februari 2024.
Usut punya usut, korban heran gaji pelaku berkurang tidak seperti biasa. Dari sana, api cemburu itu muncul. Korban meyakini pelaku punya simpanan dan uang gajinya itu diberikan ke simpanannya. Tapi, pelaku menampik punya selingkuhan.
Untuk diketahui, jasad korban Sumiyati ditemukan tewas membusuk ditemukan di dalam indekos di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Dugaan kuat polisi, korban tewas karena dibunuh.
Polisi menduga Sumiyati adii korban pembunuhan karena ada kejanggalan saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil olah TKP, diketahui pintu kos terkunci dari luar. Sementara, warga setempat curiga karena ada bau busuk dari dalam kamar kos.
"Pintu kontrakan dikunci dari luar menggunakan tapi rapiah sampai akhirnya masyarakat tahu ada bau busuk di sana," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Andri Kurniawan, Senin 26 Februari 2024.