Puluhan Anak dari Sumbar Dijual ke Hidung Belang di Jakarta, 1 Korban Lolos Ditemukan di Ancol
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta – Polisi tengah menyelidiki terkait kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa puluhan anak di bawah umur asal Kota Padang, Sumatera Barat. Puluhan anak itu diduga dijual seseorang yang disebut Mami.
Salah satu anak yang jadi korban diketahui dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Barat, Komisaris Besar Polisi Dwi Sulistyawan mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Dwi, Kamis 22 Februari 2024.
Menurut dia, pihaknya masih memastikan kebenaran perihal kabar tersebut. Ia mengatakan dalam waktu dekat bakal ada tim penyidik Polda Sumbar yang datang ke Jakarta terkait rangka proses penyelidikan.
Dwi mengaku sampai sekarang pihaknya belum menerima laporan polisi terkait kasus dugaan TPPO yang menimpa puluhan anak asal Sumbar itu.
“Kalau benar seperti apa. Iya pasti itu (bakal ke Kakarta). (Awal informasi). Ya, dari media itu," jelas Dwi.
"Informasi dari masyarakat yang munculnya di media. Belum ada (laporan). Belum (terima laporan kehilangan) masih diselidiki identitas orang (korban) tersebut,” ujarnya.
Dia menyampaikan salah satu anak yang diduga jadi korban bernama Cahaya berusia 14 tahun asal Sumatera Barat. Dia ditemukan di kolong Tol Ancol.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Rizqon Hermawan menambahkan, Cahaya dibuang oleh rombongan 'mami' yang hendak menawarkan dirinya ke para pria hidung belang.
"Bahwa dia (korban) dibuang di jalan tol oleh orang bertubuh besar,” ujar Rizqon.
Dia menyebut, Cahaya sempat ditemukan oleh seorang pedagang bernama Wahati (50) yang kemudian menyerahkan kepada petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara. Saat ini, Cahaya dititipkan sementara di panti sosial Cipayung, Jakarta Timur.
“Setelah waktu lalu, dia dibawa seorang ibu bersama 59 orang anak seusianya dan dijual untuk melayani om-om tak dikenal," ujarnya.
"Sekarang sudah di panti. Secara kondisi kita tidak terlalu ini, kita hanya menerima laporan kita langsung antar ke panti," katanya.