Terjadi Lagi, Pelajar SMK di Depok Tewas Usai Terlibat Tawuran
- VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)
VIVA Kriminal – Satu pelajar tewas mengenaskan akibat tawuran yang terjadi di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Korban adalah CSP (15), siswa salah satu SMK di Depok. Korban tewas dengan luka usus terburai. Pelakunya adalah MZB (16) siswa SMK di Depok.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, awalnya Antara korban dan pelaku janjian untuk tawuran. Korban dan pelaku berasal dari dua sekolah berbeda.
“Mereka janjian untuk tawuran, sistemnya mereka mencari mana yang mau tawuran, kalau dapat lawan mereka laksanakan tawuran itu,” katanya, Jumat, 9 Februari 2024.
Setelah bertemu, keduanya langsung duel dengan saling membawa senjata tajam. MZB melukai CSP di bagian perut hingga tewas. Korban sempat dibawa ke rumah sakit namun tidak tidak berhasil diselamatkan.
“Dia terkena benda tajam di perut sehingga usus keluar. Dibawa ke RS tapi nyawa tidak tertolong. Ini (korban) dilukai oleh pelaku utama,” bebernya.
Ingin Eksis dan Diakui
Kedua pelajar ini mulanya sama-sama tidak punya masalah. Mereka hanya ingin eksis dan diakui di kalangan pelajar hingga merencanakan tawuran.
“Jadi ini nggak ada penyebab singgungan atau mungkin permasalahan sosial, tidak ada. Ini memang mereka benar-benar murni niatnya tawuran aja,” ungkapnya.
Duel sempat terjadi antara korban dan pelaku. Bahkan keduanya juga mengalami luka namun korban yang mengalami luka parah hingga tewas.
“Iya memang ada satu lawan satu. Namun pelaku tidak terluka terlalu parah, tapi yang satunya lagi meninggal dunia,” katanya.
Polisi langsung menangani kasus ini. Dua pelaku berhasil diamankan, termasuk pelaku utama yang menyebabkan korban tewas.
“Pelaku sudah berhasil kita tangkap beberapa jam setelah kejadian. Kan ada dua tersangka, tersangka utamanya sudah tertangkap kurang lebih 24 jam,” tukasnya.
Korban dan pelaku masih berusia di bawah umur. Sejumlah barang bukti ikut diamankan berupa celurit. Kapolres menuturkan, pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan dengan sosialisasi ke sekolah dan patrol pada waktu pagi hingga malam.
“Sosialisasi tentang tawuran sudah dilakukan, patrol juga kita laksanakan siang malam bahkan pagi untuk mengantisipasi masalah itu cuma pada saat kejadian kita tidak di sana sehingga ini terjadi,” tuturnya.