Detik-detik Aning Tega Mutilasi Ponakan Demi Curi Perhiasan Emas Korban

Ilustrasi garis polisi
Sumber :
  • VIVA.co.id / Anissa Maulida

Boltim - Tragis bocah 8 tahun berinisial TAM di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara tewas dibunuh tantenya. Bocah 8 tahun itu dimutilasi pelaku bernama Arnita Mamonto alias Aning (19).

Dipicu Cemburu, Wanita di Deliserdang Bunuh Selingkuhan Suami

Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi menjelaskan, pelaku tega menghabisi nyawa ponakannya dengan cara dimutilasi memakai pisau. Pelaku menggorok leher korban lalu membuang jasadnya ke selokan.

"Pelaku membunuh korban yang tak lain adalah keponakannya sendiri dengan menggunakan pisau. Pelaku menggorok leher korban hingga terpisah dari badannya," kata Sugeng dalam keterangannya, Sabtu 20 Desember 2023.

Karena Warisan Pria di Surabaya Bunuh Adik dan Keponakan, Ujungnya Menyesal

Dia mengatakan, peristiwa berdarah itu berawal saat pelaku melihat korban bersama ibunya berada di rumah neneknya, pada Kamis 18 Januari 2023. Saat itu, pukul 10.30 Wita, Aning lihat perhiasan kalung di leher korban.

Nah, niat jahat pelaku sudah muncul merencanakan mengambil kalung emas itu dengan cara membunuh korban.

Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Minta Berbagai Pihak Kolaborasi Untuk Majukan Desa

"Dari situ, pelaku mulai berencana mengambil emas korban tapi dengan cara membunuh," kata Sugeng.

ilustrasi ambulans.

Photo :

Pelaku pun mulai menjalankan skenario aksinya dengan  mengajak korban ke rumahnya. Saat korban di rumah pelaku, korban disuruh menunggu sebentar.

Ketika itu, Aning beralasan akan menitipkan terlebih dulu anaknya ke sepupunya. Taktik pelaku agar aksi bejatnya bisa berjalan mulus tanpa disaksikan siapapun.

"Pelaku mengajak korban ke rumahnya. Setiba di rumah itu. Pelaku menitipkan dulu anaknya. Biar rumah itu kosong dan aksinya bisa berjalan mulus," ujarnya

Kemudian, setelah menitipkan anaknya, pelaku kembali ke rumah dan mengajak korban untuk mengambil sayur di kebun. Pelaku saat itu sudah persiapkan sebilah pisau untuk mengesekusi korban.

Saat di perjalanan menuju kebun, korban mengeluh keletihan sehingga minta pelaku untuk menggendongnya. Pelaku menuruti kemauan korban dengan membawanya ke lokasi tujuan demi melancarkan niat jahatnya.

"Jadi, korban di bawa ke kebun untuk ambil sayur. Di kebun itu nanti rencanannya akan dibunuh. Tapi dalam perjalanan, korban lelah dan minta digendong," jelas Sugeng.

Sugeng menuturkan saat korban digendong dalam perjalanan, tiba-tiba diturunkan pelaku. Korban lalu didorong pelaku.

Korban jatuh tertelungkup di tanah. Pelaku langsung menindih korban dari atas. Kondisi itu membuat korban tak bisa bergerak.

Setelah korban tak bisa lagi bergerak, pelaku menutup mulut korban dan langsung menggorok lehernya.

"Pelaku menggorok leher korban dari arah kiri dan kanan sehingga terputus. Dan pelaku menjatuhkan kepala korban ke dalam selokan," beber Sugeng.

Usai membunuh, pelaku langsung mengambil perhiasan yang dikenakan korban di tubuhnya. Emas yang diambil korban berupa satu buah kalung, satu buah gelang dan dua buah cincin. Setelah emas itu diambil, selanjutnya pelaku dorong badan korban ke selokan.

"Setelah perhiasan emas diambil pelaku mendorong badan korban sehingga terjatuh ke dalam selokan," ungkapnya.

Sugeng menyebut pelaku coba menghilangkan jejak dengan membuang pisau yang digunakan untuk bunuh korban lalu kembali ke rumahnya. Di rumah, pelaku sempat mandi dan salat. Sementara, baju yang dikenakan ditinggalkan di atas mesin cuci.

"Dan baju yang digunakan pelaku diletakkan di atas mesin cuci," tutur Sugeng.

Selanjutnya, seolah tak terjadi apa-apa, pelaku menjemput anaknya yang dititipkan tadi. Tak lama kemdian, pelaku pergi menjual perhiasan yang diambil dari korban.

Adapun total uang yang didapat dari hasil penjualan emas korban itu senilai Rp3.670.000.

"Pelaku pergi ke rumah tantenya untuk menjemput anak balitanya. Pelaku pergi bersama anaknya untuk menjual emas di di wilayah Tutuyan Kabupaten Boltim.

Sugeng menuturkan, sebagian uang dari hasil penjualan emas itu digunakan pelaku untuk beli cincin emas 0,55 gram dengan harga Rp478.000. Kemudian, pelaku juga beli sebuah smartphone, kartu seluler, dan voucher pulsa. Sebagian uang lagi ia habiskan untuk membeli popok, susu formula, dan camilan.

"Total uang yang dibelanjakan pelaku Arnita adalah 2.450.000, termasuk untuk membayar bentor yang mengantarnya," katanya

Lebih lanjut, Sugeng menambahkan, dari penyelidikan, pelaku akhirnya ditangkap. Aksi pembunuhan itu sudah direncanakan pelaku. Adapun motifnya, pelaku mengaku tega mebunuh ponakannya sendiri karena ingin merebut perhiasan korban.

"Pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya agar pelaku dapat mengambil perhiasan emas milik korban tanpa diketahui orang lain," ujar Sugeng.

Saat ini, status pelaku Aning sudah jadi tersangka. Dia ditahan di Mapolres Bolaang Mongondow Timur untuk proses hukum lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya