Polisi Sebut Pembully Siswi SMA di Tangsel hingga Masuk Tempat Sampah Bakal Tersangka

Polisi tangani kasus bullying siswa SMA di Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan
Sumber :
  • Dok PMJ

Jakarta - Polisi menyebut tak lama lagi pelaku bullying alias perundungan seorang siswi SMA (Sekolah Menengah Atas) di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, mungkin tak lama lagi bakal ditetapkan jadi tersangka.

Tom Lembong Bilang Kejagung Tak Jelaskan Detail Alasan Dirinya Ditetapkan Tersangka

"Ini masih proses. Mungkin tidak lama lagi (jadi tersangka)," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Polisi Alvino Cahyadi, Kamis 18 Januari 2024.

Meski begitu, dirinya mengaku pihaknya masih terus berproses. Alvino mengatakan pihaknya bakal profesional mengusut kasus tersebut.

Polisi Bongkar 619 Kasus Judol sejak 5 November 2024, 734 Orang Ditetapkan Tersangka

"Sementara masib saksi karena kami masih berproses. Kami akan percepat, pokoknya kami akan seobjektif mungkin," katanya.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial video menunjukkan bullying di salah satu SMA (Sekolah Menengah Atas) di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Jadikan Tom Lembong Tersangka, Kejagung Disebut Turunkan Kredibilitasnya

Salah satunya diposting akun @lensa_berita_jakarta. Dalam video yang diposting terlihat korban memakai seragam pramuka. Sedangkan pelaku yang disebut alumni memakai kemeja berkelir biru. Pelaku memarahi korban hingga memukul dadanya.

Kapolsek Ciputat Timur, Komisaris Polisi Kemas Arifin menyebut kejadiannya Rabu, 10 Januari 2024 lalu. Korban telah melapor ke polisi. Pelaku dipastikan kakak kelas korban yang telah lulus dari sekolah tersebut.

"(Pelaku) sudah lulus. Korban masih pelajar di sekolah yang sama. Sesuai laporan yang sudah dibuat oleh korban, yang dilaporkan adalah Pasal 80 Pasal 76 Undang-Undang Perlindungan Anak," ujarnya, Selasa 16 Januari 2024.

Gedung Bareskrim Polri

Dari Rutan Bareskrim, Eks Notaris Tersangka Penggelapan Kirim Surat Maaf ke Jusuf Hamka

Mantan notaris asal Surabaya, WS, yang terjerat kasus dugaan penipuan dan penggelapan, menyampaikan surat permohonan maaf kepada Raja Jalan Tol Indonesia, Jusuf Hamka ali

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024