Seorang Pemuda Babak Belur Dihajar Massa saat Hendak Perkosa Bocah SD di Tasikmalaya

Seorang Pemuda di Tasikmalaya Digagalkan Massa Hendak Perkosa Bocah SD
Sumber :
  • Denden Ahdani/ tvOne

Tasikmalaya – A (7), bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, SD, warga Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, nyaris menjadi korban perkosaan oleh seorang pemuda berusia sekira 30 tahun, Rabu 17 Januari 2024. 

Yusril Kirim Deputi Kemenko Kumham Imipas Pelajari Kasus Reynhard Sinaga di Manchester Inggris

Aksi percobaan pemerkosaan, itu terjadi saat korban pulang sekolah. Beruntung warga cepat mengetahui itu hingga pelaku babak belur dihajar massa.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Saat itu korban pulang sekolah, tiba-tiba dibawa oleh pelaku ke semak-semak di belakang perumahan dekat sekolah korban.

Pemulung Babak Belur Dihakimi Warga, Kepergok Perkosa Nenek-nenek di Ladang Jagung

Saat dipaksa untuk disetubuhi, lanjut Ato, korban berteriak meminta tolong. Teriakan korban terdengar oleh warga dan saat dihampiri, ternyata celana korban sudah dalam kondisi melorot.

"Ini pelakunya oleh orang dewasa kira-kira 30 tahunan, tiba-tiba narik anak itu ke salah satu semak-semak di belakang perum dekat sekolah. Pada saat dibawa itu, kemudian anak ini berteriak minta tolong saya diculik, saya diculik," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Rabu 17 Januari 2024.

Sosok Misterius Pria Bertelanjang Dada saat Anak Bos Toko Roti Ditangkap, Ibu Muda Diperkosa Tetangga

"Kemudian dari teriakan itu ada salah seorang warga yang memang mendengar teriakan itu. Dan memang ketika didapati, anak itu sudah dalam kondisi celananya melorot," sambungnya.

Jelas Ato, saat aksinya diketahui seorang ibu yang menarik pelaku dan menyerahkannya ke warga lain. Dari situlah, pelaku dihadiahi bogem mentah hingga mengalami luka di bagian wajah. Ato menyebutkan, hasil pemeriksaan aksi percobaan pemerkosaan itu belum terjadi, tetapi celana korban sudah dalam kondisi terbuka.

"Nah kemudian dari situ, oleh si ibu-ibu yang melihat itu, si laki-laki tersebut ditarik dan berteriak diserahkan ke warga lain. Sehingga anak itu bisa diselamatkan dan alhamdulilah belum terjadi pemerkosaan, walaupun celana sudah mulai turun," jelasnya.

Mengetahui adanya aksi percobaan pemerkosaan, korban langsung dibawa ke Rumah Aman KPAID Kabupaten Tasikmalaya oleh warga, guru, bidan dan perangkat Desa. 

Sementara itu, pelaku yang mengalami luka dilarikan ke IGD rumah sakit. Hingga saat ini, belum diketahui pasti motif pelaku melakukan aksinya karena pelaku masih dalam perawatan medis.

"Si pelaku pada saat banyaknya warga di sekolah itu dihakimi massa, sampai kemudian si pelaku langsung dibawa ke IGD karena mengalami luka cukup serius. Anak diselamatkan oleh warga, guru, bidan setempat, dan perangkat Desa membawanya ke kantor KPAID. Sehingga tadi anak itu dilakukan pemulihan dan sampai hari ini belum diketahui motifnya," kata Ato.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Singaparna Polres Tasikmalaya, AKP Hartono, membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, karena masih berusia di bawah umur, korban sementara diamankan di Rumah Aman KPAID Kabupaten Tasikmalaya dan kasusnya akan ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya.

"Karena korbannya anak di bawah umur dan sudah disimpan di rumah aman. Perkaranya ditangani oleh Unit PPA Polres," singkat AKP Roni Hartono, kepada tvOneNews.com


Laporan: tvOne/ Denden Ahdani - Tasikmalaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya