Diduga Lecehkan Jurus Silat, Remaja di Pringsewu Lampung Dianiaya 4 Pria

Kawanan pelaku saat diperiksa polisi.
Sumber :
  • tvOne-Pujiansyah

Pringsewu - Empat pria Pringsewu, Lampung, terpaksa mesti berurusan dengan polisi karena diduga menganiaya seorang remaja. Empat pelaku itu melakukan kekerasan terhadap korban berinisial RAA (14), yang merupakan pelajar SMP asal Pekon Kutawaringin, Pringsewu.

Kecelakaan Lalu Lintas Berujung Pembunuhan di Pulogadung: Pengemudi Tewas Dianiaya Setelah Tabrakan Mobil

Pemicunya karena video silat yang membuat empat pelaku naik pitam hingga tega menganiaya korban. Empat pelaku terdiri dari dua pria dewasa berinisial IN (30), warga Adiluwih, dan NA (18) warga Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.

Sementara, dua pelakunya masih berstatus anak di bawah umur berinisial DF (16), warga Adiluwih dan BA (16) warga Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.

Polisi Cek Kondisi Anak 9 Tahun Usai Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras oleh 4 Pria di Tangerang

"Para pelaku nekat menganiaya korban karena tersinggung atas perilaku korban yang telah melecehkan perguruan silat yang diikuti para pelaku," kata Kasat Reskrim Iptu Maulana Rahmat Al Haqqi, di Pringsewu, Sabtu, 6 Januari 2024.

Pelaku penganiayaan.

Photo :
  • tvOne-Pujiansyah
Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Maulana menyampaikan, empat pelaku diamankan karena secara bersama-sama melakukan kekerasan fisik atau penganiayaan terhadap anak di bawah umur. Aksi penganiayaan itu terjadi di Pekon Kutawaringin, Adiluwih, Pringsewu pada Rabu, 3 Januari 2023, sekira pukul 15.00 Wib.

Adapun pelaku diamankan di empat lokasi yang berbeda pada Kamis, 4 Januari 2024 mulai pukul 13.00 WIB sampai 19.00 WIB. Kawanan pelaku geram karena korban bersama sejumlah rekannya membuat video gerakan beladiri yang diduga melecehkan jurus silat dari perguruan pelaku.

"Korban dan sejumlah rekannya membuat video yang berisi adegan seni beladiri. Isi dari video tersebut dianggap para pelaku melecehkan perguruan silat yang mereka ikuti," lanjut Maulana.

Saat korban ketemu, para pelaku pun langsung menganiaya.

"Kemudian, para pelaku mencari korban dan setelah ketemu kemudian terjadi aksi penganiayaan tersebut," jelasnya.

Menurut dia, para pelaku menganiaya korban tanpa gunakan senjata tajam atau benda tumpul. Korban dipukuli, ditendang hingga ditampar.

"Para pelaku memukul, menendang dan menampar yang mengakibatkan korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh," ujarnya.

Dia menekankan, terungkapnya aksi kekerasan itu, setelah video rekaman penganiayaan beredar di media sosial WhatsApp. Orang tua korban yang tak terima lantas membuat laporan pengaduan ke kantor kepolisian.

"Korban sudah menjalani proses visum dan para pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres Pringsewu dan sedang menjalani proses pemeriksaan," tutur Maulana.

Para pelaku terancam dijerat pasal Pasal 76 C Jo Pasal 80 ayat (1), (2) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

"Karena di antara para pelaku ada yang masih berstatus anak di bawah umur maka dalam proses peradilannya tetap mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak," ujarnya.

Laporan: Pujiansyah, Lampung-tvOne

 

Sejumlah 17 remaja diamankan saat diduga hendak tawuran.

Polisi Gagalkan Dua Tawuran di Jakarta Barat, 17 Remaja Diamankan

polisi menyita senjata tajam dari para remaja.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024