Dua Anak Diduga Dicabuli di Rumdis Wakil Bupati Langkat, Plt Bupati: Selidiki Sampai Tuntas

Ilustrasi bocah korban pencabulan
Sumber :
  • VIVA | Andrew Tito

Langkat  – Dua anak berusia belasan tahun, diduga menjadi korban pencabulan seorang pria berinisial ZS (33). Aksi bejat itu, diduga terjadi di Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, pada akhir November 2023.

1.403 Orang dan 9 Jenazah Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT Berhasil Dievakuasi

Dari keterangan salah satu orangtua korban, terduga pelaku pemilik sekolah di Kabupaten Langkat. Atas kejadian itu, orangtua korban membuat laporan ke Polres Langkat, sesuai dengan tanda bukti laporan nomor: STPL/B/667/XII/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA pada 16 Desember 2023.

"Kejadiannya, saat momen kegiatan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Pendopo Jentera Malaya pada akhir November kemarin," ucap orangtua korban, yang tak mau namanya, disebut dalam media, Kamis 4 Januari 2024. 

GP Ansor Desak Polisi Transparan Usut Kasus Penusukan 2 Santri Krapyak: Jangan Ditutup-tutupi!

Ia menjelaskan, petaka yang menimpa anaknya berawal ZS mengajak anaknya untuk menginap di Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat. Setibanya di sana, korban kemudian mandi untuk membersihkan diri. Kesempatan itu diduga dimanfaatkan ZS untuk merekam korban yang tengah mandi. Usai mandi, bocah polos itu diperlihatkan video rekaman tersebut oleh ZS.

Hal tersebut juga dimanfaatkan oleh ZS untuk mengintimidasi korban. Bahkan ZS mengancam akan menyebarluaskan video itu jika korban tidak mau melayani nafsu bejatnya. Singkat cerita, korban pun kemudian melayani nafsu bejat ZS dengan penuh terpaksa.

Bencana Banjir Dahsyat di Spanyol, Total Korban Tewas Mencapai 211 Orang

"Anak saya dipaksa untuk menghisap kemaluannya. Kalau anak saya gak mau, dia (ZS) ngancam akan menyebarkan video anak saya sedang mandi," ujar orangtua korban dengan nada kesal.

Aksi bejat ZS saat mendapat oral seks dari korban juga direkam. Bahkan rekaman itu juga menjadi alat intimidasi kepada korban dengan dalih untuk bungkam agar video tersebut tidak beredar luas ke masyarakat. Diduga tidak hanya satu korban saja yang melayani nafsu bejat ZS.

"Anak saya sehari sebelum kejadian itu (korban pertama), juga menjadi korban dia (ZS)," ujar orangtua korban lainnya di tempat yang sama.

Parahnya korban kedua untuk tidak hanya dipaksa melakukan oral seks. Diduga korban kedua itu disodomi oleh ZS.

Usai melampiaskan nafsu bejatnya, ZS mangancam akan membunuh korban kedua jika menceritakan hal tersebut ke orangtuanya. Orang tua korban berharap agar Polres Langkat mengungkap kasus tersebut.

"Kami yakin masih ada korban kejahatan dia (ZS) yang lain di luar sana. Proses hukum harus dilanjutkan, agar tidak muncul korban lainnya," seru kedua orang tua korban kompak.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Langkat, Syah Afandin angkat bicara soal dugaan rumah dinas wakil bupati yang dijadikan tempat eksekusi pencabulan diduga dilakukan ZS. 

Plt Bupati Langkat yang akrab disapa Ondom ini mengaku, sudah mengetahui peristiwa tersebut. Ia juga meminta Polres Langkat, untuk segara melakukan upaya hukum atas dugaan pencabulan tersebut.

"Kemarin sudah saya suruh panggil, dan korban saya sarankan untuk membuat laporan ke Polres Langkat," kata Ondim.

Ondim menceritakan bahwa rumah dinas tersebut dipinjam oleh Dunia Melayu Dunia Islam untuk persiapan panitia. Sehingga pihaknya, memberikan peminjaman rumdis tersebut.

"Itu rumah dinas Wakil Bupati, itukan kosong. Karena ada tamu dari Malaysia mau datang, panitia meminjam rumah dinas itu," jelas Ondim.

Ondim mengungkapkan sudah menginstruksikan Pemkab Langkat, untuk berkoordinasi dengan Polres Langkat, untuk mengusut dan menyelidiki dugaan pencabulan itu, hingga tuntas.

"Meski begitu, atas kejadian ini, sudah saya sampaikan kemarin (anggotanya di Pemkab Langkat), harus diselidiki sampai tuntas. Dia (pelaku) datang ke situ sebagai orang lain setahu saya ya. Gak tau apa dia panitia juga," kata Ondim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya