Dua Polisi di Sultra Ditahan Karena Tembak Nelayan hingga Tewas

Kantong mayat. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Konawe – Dua oknum polisi berinisial Bripka R dan Bripka A, ditahan Propam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). Kedua anggota Polri itu ditangkap, karena telah terlibat kasus penembakan 4 nelayan di Konawe Selatan (Konsel). Dua orang korbannya tewas.

Usulan PDIP yang Ingin Tempatkan Polri di Bawah TNI dan Kemendagri Dapat Kecaman

Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Moch Shaleh, mengatakan bahwa pihaknya melakukan penahanan khusus selama 30 hari atau sebulan, terhadap 2 oknum anggota Polri tersebut.

"Sabtu kemarin kami menahan satu anggota Ditpolair Polda Sultra. Kemudian hari ini kami kembali menahan lagi satu orang anggota Bripka R. Mereka saat ini mendapat penahanan khusus," ujar Kombes Shaleh di kepada wartawan di Mapolda Sultra, Senin 27 November 2023

Polisi Lakukan Olah TKP Lanjutan Kasus Anak Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus

Shaleh menjelaskan, bahwa penahanan keduanya dilakukan setelah hasil pemeriksaan saksi membuktikan jika adanya keterlibatan kedua oknum tersebut dalam penembakan 4 orang nelayan. Hanya saja, Shaleh mengaku belum bisa merinci keterlibatan langsung terhadap Bripka R.

"Merujuk adanya pemeriksaan sejumlah saksi selama dua hari kemarin, maka pagi ini akan kita lakukan penahanan terhadap anggota satu ini," ungkapnya.

Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang oleh Polisi

Dalam penyelidikan kasus ini, kata Shaleh, sudah ada 9 orang saksi yang diperiksa. Dari hasil pemeriksaan sementara, para oknum anggota ini disebut terlibat dalam penembakan kepada keempat nelayan itu karena diduga mereka pelaku pengeboman ikan di Konsel. Adapun para saksi itu, yakni masyarakat setempat 3 orang, empat dari unsur Dit Polairud Polda Sultra dan termasuk dua pelaku lainnya.

"Sudah ada 9 saksi diperiksa. Mereka masing-masing anggota Dit Polairud sendiri bertotalkan 4 orang, kemudian ada 3 dari masyarakat dan dua dari pelaku," katanya

Shaleh mengatakan, bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terkait penembakan tersebut. Dia meminta kepada masyarakat yang memiliki keterangan terkait kasus itu untuk bisa melapor ke Propam Polda Sultra. Sehingga, tak menutup kemungkinan jumlah saksi dan pelaku akan bertambah.

"Kemungkinan saksi  9 orang ini akan bertambah. Olehnya itu, kami meminta kepada masyarakat yang memiliki keterangan silakan melapor ke kami. Karena pemeriksaan ini masih terus kita dalami dan masih terus berlanjut, kami memeriksa secara intensif," jelasnya.

Polda Sultra akan komitmen menegakkan hukum yang tegas terhadap anggota Polri yang melanggar. Penegakan itu akan dikuatkan dengan bukti-bukti dan keterangan para saksi.

"Tentu kasus ini tidak ada yang akan ada yang ditutup-tutupi. Percayalah kami berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara terbuka dan profesional," katanya memungkasi.

Seperti diketahui bahwa empat warga di Konawe Selatan menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK). Dua orang dilaporkan tewas dalam insiden itu, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.

Informasi yang dihimpun, keempat warga itu ternyata ditembak oleh oknum anggota Sat Polairud Polda Sultra. Para korban ditembak saat tengah berada di pinggir pantai Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Konawe Selatan, sekitar pukul 02.00 Wita pada Jumat 24 November 2023.

Atas kejadian itu, Propam lantas melakukan penyidikan dan menahan dua oknum polisi serta mengamankan senjata api (senpi) laras panjang dan magazen berisi 3 butir peluru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya