Aplikasi Kencan Gay Makan Korban, Anak di Bawah Umur Jadi Korban Persetubuhan

ilustrasi pelecehan seksual pria
Sumber :
  • HealthTimes

Pontianak – Penggunaan aplikasi pesan yang digunakan untuk pasangan sesama jenis atau gay memakan korban.

Ini Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia Versi World Travel Tech Awards 2024

Seorang remaja putra berstatus pelajar di Kota Pontianak berusia 17 tahun menjadi korban aplikasi Walla, dan disetubuhi oleh pria berusia 38 tahun.

Menurut Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Pontianak Yulius Sigit Kristanto mengatakan kejadian pada September 2023 lalu dan telah ditangani oleh Polresta Pontianak.

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

"Perkara tersebut masih P19, mungkin tidak lama lagi akan dinyatakan P21 dan segera kita sidangkan," jelas Yulius di Kejari pada Rabu 8 November 2023.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Pontianak Yulius Sigit Kristanto

Photo :
  • VIVA/Destriadi Yunas Jumasani
Pria di Pulogadung Sadar dan Tanpa Pengaruh Alkohol Aniaya Pengendara Mobil hingga Tewas

Berdasarkan berkas perkara dari penyidik Sat Reskrim Polresta, kejadian bermula ketika seorang pria dewasa menggunakan aplikasi tersebut dan menggunakan foto profil yang seolah-olah masih muda.

"Kemudian korban dan pria dewasa tersebut saling chat dan kemudian dilanjutkan melalui WhatsApp dan terjadi lah pertemuan antara keduanya," jelasnya.

Adapun persetubuhan yang dilakukan oleh pelaku terhadap anak bawah umur tersebut diketahui oleh orang tua korban, kemudian dilaporkan di Polresta Pontianak.

"Pelaku dipergoki orangtua korban di dalam rumah, setelah ditanya akhirnya terbongkar apa yang terjadi dan dilaporkan kepada kepolisian," tuturnya.

Berdasarkan berkas perkara tersebut, Yulius menjelaskan persetubuhan yang dilakukan oleh pria dewasa terhadap korban yang masih pelajar dan berjenis kelamin laki-laki tersebut baru terjadi satu kali.

"Aplikasi ini seperti aplikasi khusus untuk kencan sesama jenis, dan ini khusus laki-laki, maka dari itu kita mengimbau kepada orang tua memantau aplikasi yang digunakan anak-anaknya, agar anak tidak dirusak atau menjadi korban atas aplikasi membahayakan tersebut," pungkasnya.

Ilustrasi mayat/jenazah.

Geger Pria India Tiba-tiba Hidup Lagi saat Akan Dikremasi, 3 Dokter Diskors

Pria tersebut terbangun -- setelah dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter beberapa saat sebelum api dinyalakan.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024