Komplotan Perampok Spesialis Bongkar Brankas Ditembak Polisi usai Gasak Uang Rp 2 M
- Istimewa
Jakarta – Polres Metro Jakarta Selatan berhasil mencokok lima orang perampok spesialis bongkar brankas sebuah perusahaan di kawasan Jakarta Selatan. Kelima pelaku rampok brangkas itu berinisial HIS, ATP, JS, S, dan MN.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan bahwa kelima rampok itu berhasil ditangkap ketika tengah melancarkan aksinya di kawasan Duren Sawit Jakarta Timur.
"Kami melaksanakan kegiatan secara terukur karena ada perlawanan dari pelaku dan membahayakan. Karena (pelaku) menggunakan senjata api dan dikhawatirkan mereka akan melukai terhadap personil yang dilakukan penangkapan," ujar Bintoro kepada wartawan, Senin, 16 Oktober 2023.
Bintoro menjelaskan kalau pelaku ditangkap pada Rabu 11 Oktober 2023. Pelaku berhasil ditangkap karena polisi sudah membuntuti pelaku yang hendak merampok.
Kelima pelaku itu sedang melancarkan aksinya pada sebuah perusahaan hingga menyekap security di tempat rampokannya itu.
"Jadi mereka spesialis brangkas, karena mereka yang dicari brangkas, karena di 3 lokasi yang diambil adalah brankas," kata dia.
Bintoro merincikan kalau pelaku sudah tiga kali merampok di kawasan Jakarta Selatan. Mereka terakhir merampok pada 6 Oktober 2023 dengan merampok sebuah perusahaan kawasan Pasar Minggu yang memiliki brankas. Pelaku juga sejatinya telah melihat situasi, kondisi, dan profiling terhadap sasaran yang bakal dirampoknya itu.
"Kita tanyakan (Satpam) saat itu mereka melawan atau tidak, mereka melawan, tapi karena yang kedua mereka (para pelaku) mengacungkan senjata makanya mereka lebih mencari keselamatan sehingga mereka tidak berani melawan," beber Bintoro.
Usut punya usut, komplotan perampok itu ternyata bisa menghasilkan uang sebanyak Rp 2 Miliar setiap melancarkan aksi perampokannya. Mereka juga kerap membawa senjata api rakitan.
"Kerugian yang dialami korban ini satu TKP itu uang tunai sebesar Rp 52.503.000 untuk selanjutnya 9 buah BPKB, 3 bundel kertas cek terlampir, 1 unit Laptop merek Lenovo, 1 unit Laptop merek Toshiba, 1 unit macbook pro 13, 3 buah giro dari bank BCA dengan total nilai sebesar Rp 2 miliar lebih," ucapnya.
Para pelaku hanyalah seorang pegawai swasta dan pengangguran. Mereka punya peran masing-masing, yakni HIS berperan mengikat tangan satpam, membuka pintu gerbang, dan membongkar brangkas hingga mengambil barang elektronik.
"Pelaku ATP perannya membongkar brangkas dengan linggis bersama dengan tersangka HIS membawa laptop," ucap Bintoro.
Kemudian, pelaku JS dan S berperan dengan menodongkan senjata api jenis makarof kepada seorang satpam dan membantu membongkar brankas. Sedangkan pelaku MN menodongkan senjata jenis revolver, sebagai pengawas situasi di area bawah tempat kejadian perkara.
"Masih kami kembangkan karena pengakuan pelaku sudah 5 kali beraksi. Begitu juga asal usul senjata itu masih kami dalami dari mana mereka dapatkan," tuturnya.
Bintoro menerangkan, pelaku diduga mencari sasarannya secara random atau acak, hanya saja mereka lebih dahulu melakukan survei hingga profiling sebelum beraksi. Para pelaku beraksi sambil membawa senpi rakitan guna membuat satpam tak berani melawan saat hendak disekap.
"Hasil kejahatan berupa uang mereka bagi-bagi, sedangkan barang yang tak bisa digunakan seperti BPKB mereka buang. Otaknya kelima-limanya bersama," tukas Bintoro.