Ngaku Pangkat Letkol, TNI Gadungan Diciduk karena Tipu Warga Puluhan Juta

Pelaku Rahmanudin (tengah) mengenakan seragam TNI nyamar jadi Letkol gadungan
Sumber :
  • istimewa

Depok - Kelakuan pria bernama Rahmanudin (36) ini bikin geger warga Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Aksi Rahmanudin menyamar jadi anggota TNI gadungan dengan pangkat Letnan Kolonel atau Letkol.

3 Pria di Jaksel Todongkan Airsoft Gun Peras dan Rampas Iphone Korban, Pelaku Diteriaki Maling

Pelaku menjalankan aksinya sebagai TNI gadungan sudah selama dua tahun. Modus pelaku akhirnya terbongkar lantaran ada laporan dari warga soal penipuan oleh pelaku hingga puluhan juta rupiah. Pun, Rahmanudin (36) akhirnya diciduk anggota Kodim 0508/Depok. 

Komandan Kodim 0508/Depok, Letkol Inf Totok Prio Kismanto mengatakan, pelaku diamankan pada Jumat siang sekitar pukul 14.30 WIB. Pelaku tak main-main karena dalam aksinya mengaku bertugas di Badan Intelejen Strategis (BAIS) dengan pangkat Letkol.

Ini Dia Sosok yang Paling Ditakuti dan Disegani di Pasukan Elite Militer Indonesia, Dijuluki Bapak Kopassus

“Pada tahun 2022, pelaku datang ke Camat Pancoran Mas, Pak Saiful Hidayat. Bapak ini minta tolong pada dia agar anaknya bisa pindah dinas dari NTT sebagai panitera,” kata Totok, Jumat, 15 September 2023.

Donovan, Pria Ngaku Ustaz yang Hipnotis Korban dengan Modus Batu Keberuntungan Akhirnya Ditangkap

Sebagai bayarab jasa, pelaku lalu melancarkan modusnya dengan meminta korban bisa memberikan sejumlah uang. Korban lalu memberikan uang ke pelaku sebesar Rp38 juta. 

Namun, hingga saat ini, anak Saiful tak juga kunjung pindah tugas. Korban yang curiga kemudian melapor ke Babinsa Pancoran Mas. Laporan itu langsung didalami dan akhirnya pelaku diamankan.

“Pelaku ini meminta uang Rp38 juta pada korban. Namun anak korban tidak kunjung pindah," jelas Totok. 

"Karena tidak kunjung pindah-pindah akhirnya Bapak Saiful Rahmat ini laporan ke Babinsa, lalu di dalami oleh unit intel kami,” ujarnya.

Dia bilang saat ini pelaku masih diperiksa di Kodim Depok. Kata Totok, pihaknya masih mendalami apakah ada korban lain. Sebab, dalam dua tahun sebagai TNI gadungan dikhawatirkan kemungkinan ada korban lain.

“Kita khawatir kan bukan satu yang ketipu. Sebab kalau sudah dua tahun begini kan bisa banyak yang tertipu. Iya dia sudah 2 tahun masalahnya jadi TNI gadungan,”  tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya