Pedagang Ayam Geprek yang Dibunuh di Jombang Ternyata Wartawan

Polres Jombang menunjukkan barang bukti pembunuhan pedagang ayam geprek
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Jombang – Korban pembunuhan oleh pedagang kantong plastik Moch Hasan (54) yakni M. Sapto Sugiyono (46) selain menggeluti usaha ayam geprek ternyata merupakan wartawan di salah satu media online di Kabupaten Jombang. Korban bahkan menjabat sebagai kepala Biro Jombang, media online Kabaroposisi.net. 

Pria di Deliserdang Dibunuh, Mayat Dibuang ke Sumur di Labura

Pimpinan redaksi (Pimred) kabaroposisi.net Suprapto mengatakan, bahwa korban menjadi wartawan di media online ini sekira 4 tahun. Bahkan, media online kabaroposisi kini sedang mempersiapkan berkas untuk korban agar mengikuti Uji Kompetensi Wartawan atau UKW.

"Pak Sapto ikut kita sudah 4 tahun sebelum corona (COVID-19). Sebenarnya Rabu besok (pekan depan), itu agendanya sertifikasi, uji kompetensi wartawan dia (Sapto). Ya Rabu besok itu, tapi sekarang kayak gini (jadi korban pembunuhan). Kemarin sudah kita daftarkan dan syarat lainnya sudah kita lengkapi, tapi ya apa boleh buat, sudah begini," Suprapto di kamar mayat RSUD Jombang, Jumat, 15 September 2023.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Petugas mengevakuasi jasad pedagang ayam geprek di Jombang, Jatim.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Uki Rama (Malang)

Suprapto menuturkan bahwa korban awalnya bekerja di media online kabaroposisi.net sebagai stranger. Lalu korban dilatih dan dibina sebelum jadi wartawan sekaligus kepala Biro Jombang. Dia datang ke kamar mayat sebagai bentuk belasungkawa pada korban. 

Tega! Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Berisi Racun

"Kita selaku pimpinan (pimred), dan selaku pimpinan PT, ikut berbelasungkawa. Dulunya, stranger, kan ada tahapannya. Waktu itu juga dibimbing teman-teman dari Jombang, terus kita kasih kayak pendidikan lah. Akhirnya setelah itu bisa berdiri sendiri, dan setiap hari bisa berkontribusi berita 3 (artikel) setiap harinya," ujar Suprapto.

Ia pun mengaku selama ini, Sapto selalu intens menjalin komunikasi dengan perusahaan tempat ia bekerja. Karena ia merupakan wartawan yang produktif dalam membuat berita.

"Dia itu aktif di media, dan loyal sama perusahaan. Terakhir posisinya sebagai kepala Biro Jombang, media online kabaroposisi.net. Setiap hari komunikasi, karena dia aktif dalam membuat berita mas. Dan kalau gak salah, kemarin itu pak Sapto, baru bikin status jam 7 malam, itu terakhir saya lihat di HPnya aktif jam 7 malam," tuturnya.

Suprapto mengaku mendapat kabar meninggalnya Sapto dari salah satu wartawan di Jombang. Sebab, sebagai kepala Biro Jombang, korban membawahi dua orang wartawan yang melakukan peliputan bidang politik dan pemerintahan di Jombang. 

"Setelah itu saya dapat kabar, dari rekan wartawan sini, kalau ada kejadian itu. Dia membawahi dua orang wartawan di Jombang, dan spesifikasinya wartawan birokrasi," kata Suprapto. 

Suprapto pun menegaskan bahwa selama menjadi kepala biro korban tidak memiliki masalah. Selama ini, komunikasi berjalan sangat baik. Tidak ada kendala dalam urusan pekerjaan sebagai kepala Biro Jombang media online kabaroposisi.net.

Petugas mengevakuasi jasad pedagang ayam geprek di Jombang, Jatim.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Uki Rama (Malang)

"Tidak ada trouble. Kerjanya bagus. Kredibilitas dan attitude-nya bagus. Dan setiap ada kegiatan redaksi, orangnya pasti datang, entah rapat atau apa, dia pasti datang," tutur Suprapto. 

Sebelumnya seorang pedagang ayam geprek di Jombang, tewas bersimbah darah, usai diduga jadi korban pembunuhan, oleh tetangganya.

Korban, dibunuh dengan cara ditembak dengan senapan angin, dan dipukul menggunakan palu di bagian kepala. Usai mengalami hal itu, korban tewas berada di depan rumahnya sendiri. Belakangan diketahui korban ternyata juga seorang wartawan media online di Jombang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya