Pesta Seks di Apartemen Jaksel, Polisi Ungkap yang Mau Ikut Bayar Rp 1 Juta
- Andrew Tito/VIVA.
Jakarta – Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap kasus pesta seks yang dilakukan oleh empat orang di hotel di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa 12 September 2023.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, pelaku menyebarkan undangan pesta orgy tersebut melalui media sosial, bagi orang lain yang akan ikut, dikenakan tarif hingga Rp 1 juta.
"Para pelaku ini mengundang dengan menggunakan media sosial baik itu Twitter maupun Instagram kepada masyarakat bagi masyarakat yang berkeinginan agar memberikan uang terlebih dahulu sebesar Rp 1 juta, sehingga akan ditentukan hari dan tempatnya," ujar Bintoro saat rilis kasus di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa 12 September 2023.
Bintoro mengatakan, tersangka GA dan YM beraksi dengan mem-posting undangan pesta seks tersebut di media sosial. Kemudian pelaku JG bertugas memasarkan dan TA merupakan peserta yang tertarik dengan pesta seks berbayar tersebut.
"Kepada mereka perannya si GA dan YM dia orang yang mem-posting, dan ini adalah pasangan suami istri, terhadap kegiatan pesta seks ini. Sedangkan untuk JF ini dia yang memasarkan, dia yang mencari orang-orang dengan harapan ikut dalam kegiatan yang dimaksud," ujarnya.
Bintoro mengatakan, tersangka memasang gambar pornografi di media sosial, untuk menarik orang agar mengikuti pesta seks tersebut.
"Melalui akun Twitter. Jadi ini yang digunakan yang bersangkutan untuk memasarkan dengan gambar-gambar pornografi. Jadi ada sebagian yang diedit sama pelaku ini sehingga merasa tertarik orang yang berkeinginan untuk ikut pest seks tersebut. Sejauh ini masih kami tetapkan sebanyak empat orang tersangka dengan peran yang berbeda-beda karena pengakuannya sudah tiga kali, namun di tempat yang berbeda," ujarnya.
Bintoro mengatakan, pihaknya membongkar pesta orgy di hotel kawasan Jakarta Selatan dan menangkap Sejumlah tersangka, termasuk event organizer (EO).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indrad mengatakan kasus pesta seks berbayar ini terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat melalui nomor telepon genggam milik pribadinya.
"Ada yang WA ke saya, dia ngasih tahu 'Pak ini ada pesta seks di sini'. Kemudian saya perintahkan kasat reskrim untuk selidiki, ternyata benar," ujarnya.