Terkuak Sindikat Toko Online Jual Kopi Isi Sabu di Aceh, Begini Modus Culasnya

Polisi menggagalkan aksi kriminal pengiriman sabu dari Aceh.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dani Randi

Banda Aceh - Polisi berhasil menggagalkan aksi kriminal pengiriman 10 kilogram sabu jaringan Aceh, Sumatera Utara, Jakarta, dan Jawa Barat. Pengiriman itu hendak dikirim melalui Bandara Sultan Iskandar Muda. 

Pemerintah Gandeng Pelaku Ekonomi Kreatif untuk Perkuat Ekosistem di Indonesia

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli mengatakan kasus berawal saat petugas bandara mencurigai kotak yang sedang diperiksa menggunakan x-ray di cargo.

Selanjutnya, petugas avsec memeriksa dan membongkar isi kotak tersebut. Ternyata diketahui isinya sabu seberat 10 kilo yang sudah di-packing rapi bersama bungkusan kopi.

Sinergi Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu dan 29.182 Butir Pil Ekstasi di Wilayah Bengkalis

“Petugas bandara terpaksa membuka kotak tersebut karena isinya mencurigakan. Ternyata saat dibuka isinya sabu. Lalu, diserahkan ke kita untuk penyelidikan,” kata Fahmi di Mapolresta Banda Aceh, Senin, 11 September 2023.

Sindikat Acil Sunda Terbongkar, Jualan Pornografi Anak di Grup Telegram Berbayar Rp300 Ribu

Fahmi menjelaskan, dari penyelidikan sementara, pengirim sabu tersebut bernama Eryandi (27), asal Bireuen. Eryandi juga tercatat sebagai residivis. Pun, saat ini pelaku sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polresta Banda Aceh. 

Modus culas pelaku yaitu membuka toko kopi di e-commerce dengan barang dagangan kopi bubuk. Dari sana, pelaku melancarkan bisnis jual sabu. 

Kemudian, barang itu dikirim dari Bireuen menggunakan ekspedisi ke Bandara Sultan Iskandar Muda untuk dikirim ke wilayah masing-masing.

“Modus DPO, pelaku berpura-pura jual kopi di toko online. Setelah transaksi baru dikirim melalui cargo di bandara,” ujarnya. 

Ilustrasi sabun batang.

Photo :
  • dok. pixabay

Dari keterangan pelaku, diketahui aksi pengiriman sudah dilakukan sebanyak 11 kali. Namun, 6 di antaranya di cancel oleh aplikasi toko online tersebut dan 5 barang yang sudah terkirim.

Tapi, Fahmi belum bisa pastikan apakah pengiriman 6 kali barang tersebut berisi sabu atau tidak.

“Sudah melakukan pengiriman 11 kali. 6 tercancel aplikasi, 5 berhasil terkirim dengan tujuan penerima wilayah Sumut, DKI Jakarta dan Jabar. Kami belum bisa pastikan apakah narkotika atau tidak,” katanya.

Kemudian, ia menuturkan, pengiriman sabu melalui ekspedisi dari Aceh cukup marak terjadi. Maka itu, ia menyampaikan kepolisian sudah berkoordinasi dengan  Bandara Sultan Iskandar Muda untuk melakukan pengawasan ketat barang yang mencurigakan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya