Bentrok Berdarah di Sentani, Simpatisan KNPB Saling Serang: 2 Terluka Parah, 3 Rumah Rusak
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan
Sentani - Simpatisan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) saling serang di wilayah Perumahan BTN Purwodadi Sentani, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, 18 Agustus 2023. Bentrok berdarah itu membuat dua orang terluka parah.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen menjelaskan pertikaian menyebabkan ada dua korban terluka parah karena tusukan di leher dan dada kanan. Dua korban itu berasal dari simpatisan salah satu kubu.
“Dua orang simpatisan dari salah satu kubu berinisial OK (30) alami luka tusuk di bagian leher dan TS (27) mengalami luka tusuk di bagian bahu dan dada sebelah kanan,” kata AKBP Fredrickus, Jumat, 18 Agustus 2023.
Dia menyampaikan, kasus berawal dari salah satu kubu simpatisan KBPB yang tengah menggelar kegiatan syukuran pemindahan kantor sekretariat di BTN Purwodadi. Namun, tiba-tiba datang salah satu kubu yang menuding bahwa pihak yang sedang syukuran mengambil uang Rp200 juta. Cekcok kedua kubu sempat terjadi sebelum bertikai dan saling serang.
Polisi menjaga lokasi pertikaian di Purwodadi Sentani, Kabupaten Jayapura,
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan
Fredrickus menambahkan, pihaknya kemudian dapat laporan kejadian tersebut. Ia bilang jajaran personilnya langsung turun ke lokasi peristiwa agar bisa meredakan situasi memanas berlanjut.
Menurut dia, selain ada dua korban, tragedi itu juga menyebabkan kerugian materiil karena 3 unit rumah mengalami kerusakan.
"Ada juga kerugian materil seperti 3 unit rumah yang mengalami kerusakan seperti kaca jendela pecah dan perabotan rumah yang hancur," sebutnya.
Dia menambahkan pertikaian itu juga membuat sejumlah sepeda motor dirusak hingga dibakar. "Tidak hanya itu ada 4 unit barang bukti sepeda motor yang dirusak salah satunya dibakar," ujarnya.
Dia menambahkan korban sudah buat laporan polisi dan masih dalam penyelidikan. Dia mengatakan pelaku yang terlibat akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
"Masih dalam pemeriksaan dan penyelidikan kami, untuk diproses hukum sesuai dengan undang - undang yang berlaku," tuturnya.
