Waspada! Kawasan Senayan Langganan Jambret, Penyiar Radio Jadi Korban

Ilustrasi kawasan Gelora Bung Karno.
Sumber :
  • VIVA/Yudhi Maulana

Jakarta – Baru-baru ini penyiar radio Jodi Hendrarto menceritakan kisahnya yang pernah menjadi korban jambret di sekitar kawasan Senayan. Cerita itu ia ungkapkan di media sosial TikTok dan Instagramnya. Kejadiannya terjadi pada Kamis, 20 Juli 2023.

Kemenpora Beri Apresiasi Bakrie Center Foundation Atas Dedikasi dalam Pemberdayaan Pemuda

Nih lu ya pada hati-hati sama komplotan jambret di daerah Senayan. Jadi di hari Kamis tanggal 20 Juli 2023 kemarin gue baru kejambretan,” kata Jodi Hendrarto, dikutip VIVA dari akun TikToknya @jodihendrarto27, Senin, 31 Juli 2023.

penyiar radio Jodi Hendrarto

Photo :
  • Tangkapan layar
Uhamka Jadi Penutup Rangkaian Kegiatan Keluarga Muda Berdaya Kemenpora Tahun 2024

Kejadiannya sekitar jam setengah 11 malam. Saat hendak memesan ojek online, ia memegang handphone untuk memastikan drivernya ada di mana.

Menurutnya, pelaku sudah mengincarnya di lampu merah tepat di depan Hotel Mulia. Saat belok ke arah TVRI tepat di depan kantor Kemenpora, hpnya dijambret.

Misi Penting Perangi Judi Online, Kemenpora Gelar Forum Pemimpin Muda Kegiatan Klub Berkawan

Cuma memang udah jalan Tuhan, yang gue order adalah ojek online. Otomatis hp gue pegang untuk nyari drivernya ada di mana. Akhirnya gue jalan. Dan asumsi gue adalah, pelakunya ini udah ngincer gue di lampu merah, tepat di depan Hotel Mulia,” terangnya. 

Terus gue belok ke arah TVRI, dan tepat di depan kantor Kemenpora hp gue diambil dari arah kanan,” imbuhnya.

Setelah diambil, ia masih berpikir jika hpnya diambil oleh temannya. Setelah itu ia baru sadar jika ia di jambret. Sebab, pelaku sempat menoleh ke arahnya.

Pas di ambil, sedetik dua detik gue mikir ‘ah elah temen gue bercandanya nggak lucu’. Habis itu gue sadar hp gue dijambret kan. Karena pelaku tuh sempet noleh ke arah gue,” bebernya.

Anehnya, saat ia teriak pengendara lain terlihat tenang. Namun, ia hanya pasrah hpnya dijambret. Pikirnya, itu hanya sebuah titipan.

Gue teriak tuh reflek. Gue teriak, tapi anehnya adalah di kiri kanan gue ada pengendara-pengendara motor lain. Tapi mereka semua terlihat tampak tenang. Gue teriak, pas gue tersadar lagi ah udahlah bukan rezeki. Orang cuma titipan,” pungkasnya.

Kemudian ia bercerita ke teman-temannya. Ternyata banyak juga yang mengalami hal serupa di daerah yang sama. Saat ia beli handphone baru, ia bercerita kepada petugasnya, ada juga pengunjung yang mendengar ceritanya. Alhasil mereka pada cerita.

Pengunjung itu ternyata seorang karyawan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kata karyawan tersebut, wilayah itu sudah jadi langganan. Bahkan dalam satu malam, ada lima korban yang dijambret di daerah tersebut.

Dia cerita, ‘iya mas kalau disitu mah udah langganan, banyak banget yang kena’. Nah satu hari lagi ada event di GBK. Dalam satu malam ada 5 orang yang ngelapor hpnya dijambret. Dan ciri-ciri pelakunya sama persis, sama pelaku yang ngambil hp gue,” terangnya.

Motornya serba hitam, motor modifikasi, itu kenapa gue bilang komplotan. Nggak mungkin dia kerja sendiri,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya