Tahanan Tewas di Rutan Polres Pandeglang, Polda Banten Turun Tangan

Markas Polres Pandeglang Banten.
Sumber :
  • Google Earth

Banten - Propam Polda Banten turun tangan memeriksa kematian BC, tersangka TPPO yang mati di Rutan Polres Pandeglang, Banten, pada Selasa, 4 Juli 2023 lalu. Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah, tidak ikut diperiksa dalam tragedi tersebut.

Tragis, Empat Warga Tewas dalam Sumur di Jambi

"Enggak, ini kan yang piket dulu dong, yang piket saat itu. Propam sudah turun untuk memastikan dicek," ujar Kombes Pol Didik Hariyanto, Kabid Humas Polda Banten, Senin (10/07/2023).

Saat ini, baru ada empat personel Polres Pandeglang yang diperiksa Propam Polda Banten. Mereka dimintai keterangan sesuai tugas dan kewajibannya, saat BC, tewas di balik jeruji besi.

Netralitas Polda Banten di Pilkada Dipertanyakan, Penyebabnya Isi Akun Medsosnya

"Yang piket saat itu, karena masing-masing tugas dan peranannya ada di situ pas piket jaga. Ini empat orang anggota yang sedang dalam pemeriksaan," jelasnya.

Ilustrasi gantung diri

Photo :
  • vstory
Akhirnya Terungkap! ART Tewas di Dalam Toren Bukan Dibunuh, tapi Karena Ini

Sebelumnya diberitakan, BC (23), tersangka TPPO tewas dibalik jeruji besi Rutan Mapolres Pandeglang, pada Selasa, 4 Juli 2023. Dia ditangkap Satreskrim Polres Pandeglang dibawah pimpinan AKP Silton, pada 16 Juni 2023, karena menjual dua siswi SMP ke pria hidung belang, seharga Rp300 ribu.

Kemudian, pada 20 Juni 2023, Mensos RI, Tri Rismaharini mendatangi Mapolres Pandeglang. Di depan kantor polisi dan di hadapan sorot kamera, mantan Walikota Surabaya itu memarahi BC dan AL, karena merusak masa depan dua perempuan yang dijualnya.

Sebelum diketahui meninggal, keluarga akan menjenguk BC di balik jeruji besi, namun dilarang oleh petugas kepolisian di Polres Pandeglang dengan alasan ada kunjungan dari Polda Banten. Keluarga pun menuruti perintah dari polisi tersebut.

"Saudara itu mau ngebesuk hari Selasa itu, ternyata pas nyampe di sana enggak bisa, katanya lagi ada kunjungan polda.

Pulang lagi aja katanya gitu. Ternyata saudara ke pasar Pandeglang, enggak lama di telpon bahwa meninggal, saudara kaget trus balik lagi kesana (Polres Pandeglang)," ujarnya.

Pihak keluarga mendapatkan penjelasan dari Polres Pandeglang kalau BC tewas gantung diri. Namun mereka mengakui kejanggalan tersebut, lantaran tidak boleh ada benda berbahaya masuk ke balik jeruji besi, sedangkan rekaman CCTV yang ada di dalam Rutan Polres Pandeglang pun tak pernah ditunjukkan ke keluarga korban.

Kejanggalan lainnya, polisi beralasan, BC tewas dengan gantung diri menggunakan tali celana. Menurut mereka, tali celana yang berukuran kecil, tidak akan kuat menahan berat tubuh BC.

"Saya penasaran, jadi gini apakah bisa tali kolor itu segede jentik yang kecil gitu bisa menggantung diri? Kan enggak masuk akal. Itu talinya sejengkal-sejengkal, gantungnya itu kemana? Terus itu tali segede itu enggak bakal kuat buat gantung orang mah," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya