Tempat Aborsi di Kemayoran juga Dipasarkan Lewat Medsos, Begini Modusnya

Ilustrasi ruang aborsi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta - Lokasi praktik aborsi ilegal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, ternyata dipasarkan juga lewat media sosial. Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Komarudin.

Kompolnas Minta Kapolri Tindak Tegas Anggota yang Peras Penonton DWP Asal Malaysia

"Termasuk juga pola yang mereka lakukan melalui sosial media ya," ucapnya kepada wartawan, Jumat 30 Juni 2023.

Kata dia, calon pasien akan terhubung dengan salah satu tersangka dalam kasus ini yaitu NA jika lewat medsos. Adapun NA diketahui memang berperan mencari pasien. Dia juga asisten dari tersangka SN selaku eksekutor. Dalam kasus ini sendiri polisi diketahui telah menetapkan sembilan orang jadi tersangka.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

"Ada beberapa akun yang biasanya kalau kita klik disitu akan tertulis dokter aborsi. Ada linknya di sana nanti dari salah satu link itu kalau kita tekan maka akan muncul nomernya NA," ujarnya.

Polisi memperlihatkan para tersangka praktik aborsi ilegal di Markas Polda Jawa Timur, Surabaya, pada Selasa, 25 Juni 2019. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal
Dimintai Keterangan, Polisi Sebut Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Masih Merasakan Sakit

Sebelumnya diberitakan, lokasi praktik aborsi ilegal di Ibu Kota kembali digerebek polisi. Lokasinya pada sebuah rumah kontrakan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Komarudin membenarkan hal ini. Menurut dia, pihaknya melakukan penggerebekan langsung ke lokasi dan mencokok beberapa pelaku juga pasien.

"Dari masyarakat bahwa ada aktivitas yang sangat mencurigakan dari seorang warga baru yang diduga baru kurang lebih sekitar 1 bulan atau 1 bulan setengah mengontrak di tempat ini dan aktivitasnya sangat tertutup," ujar dia kepada wartawan, Rabu, 28 Juni 2023.

Sedikitnya tujuh orang ditangkap. Mereka adalah SN dan NA selaku eksekutor yang menggugurkan janin bayi. Kemudian SM selaku sopir yang mengantar jemput calon pelanggan.

Sisanya empat wanita yang merupakan pasien aborsi. Keempatnya yaitu J, AS, dan RV, yang baru menjalani aborsi, juga IT yang belum sempat menjalani aborsi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya