Pria di Malang Ditikam hingga Tewas setelah Dijebak, Diduga Kuat Bermotif Asmara
- VIVA/Uki Rama
VIVA Kriminal – Seorang pria bernama Aji Wahyu Nurcahyo (24 tahun), warga Kota Malang, Jawa Timur, meninggal dunia usai ditikam oleh seorang laki-laki yang diduga mantan kekasih pacarnya berinisial RF. Peristiwa ini terjadi di Jembatan Araya yang merupakan kompleks perumahan elite di Kota Malang, Kamis dini hari, 1 Juni 2023.
Kejadian bermula dari korban diajak bertemu oleh RF. Keduanya akhirnya bertemu di Jembatan Araya sekira pukul 23.30 WIB. Saudara korban, Saiful Bahri (34 tahun), mencurigai bahwa korban dijebak oleh pelaku. Sebab, saat itu korban yang berangkat bertiga bersama dua temannya ternyata sudah ditunggu oleh pelaku bersama sekira sepuluh orang.
"Korban kan berangkat bertiga, bawa dua temannya. Saat berada di lokasi, ternyata pelaku bersama banyak teman sekitar sepuluh orang lebih," kata Saiful Bahri, Jumat.
Saiful Bahri mengatakan, sebelumnya antara korban dan pelaku sudah berselisih paham karena pacar korban sering diejek oleh pelaku. Aji Wahyu pun diajak duel oleh RF. Awalnya korban dan pelaku terlibat perkelahian. Namun, RF ternyata telah membawa senjata tajam untuk melukai Aji Wahyu.
"Pelaku utama ini sudah mengeluarkan sajam dengan posisi pisau terbalik seperti siap mau menusuk. Korban ini mungkin sedikit terpereset dan terjatuh. Di situlah pelaku langsung menusuk korban," ujarnya.
Saiful Bahri, yang turut memandikan jenazah, menuturkan kesaksian bahwa korban ditusuk di bagian dada sebelah kiri, tepat di area jantung. Ditambah kesaksian rekan korban bahwa Aji Wahyu ditusuk sebanyak dua kali.
Keluarga sangat terpukul dengan kabar duka itu. Apalagi saat korban sudah ditikam, teman-teman korban yang akan menolong justru diancam oleh gerombolan pelaku. Teman-teman korban pun langsung pulang untuk meminta pertolongan. Saat mereka kembali nyawa korban sudah tidak tertolong.
Jenazah Aji Wahyu dimakamkam di TPU Pandanwangi, Jumat siang. Keluarga pun telah melaporkan peristiwa itu kepada polisi. Mereka berharap polisi segera menangkap pelaku karena semua petunjuk sudah jelas mengarah ke RF berdasarkan saksi mata dan bukti percakapan elektronik.
"Saya minta sebelum 1x24 jam harus ditangkap. Sempat didatangi ke rumah pelaku sama polisi, tapi enggak ada. Kemungkinan di rumah neneknya di Wajak. Semua sudah terpampang jelas. Jadi, gampanglah buat dikejar. Saya sudah minta ke pihak kepolisian tadi malam," ujar Saiful.
Kepala Polsek Blimbing Kompol Danang Yudanto, saat dikonfirmasi, mengaku masih mengejar pelaku. Dia berharap dapat segera menangkap tersangka pelaku.