Bosan Mondok, Tiga Santri di Makassar Bakar Rumah Tahfiz Quran

Rumah tahfiz Alquran di Makassar dibakar santrinya
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

VIVA Kriminal – Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus kebakaran hebat yang melanda sebuah rumah mewah yang dijadikan Sekolah Tahfidzul Quran dan Butik El Fakhr di Jalan Hertasning,  Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Tinjau Simulasi MBG bagi Santri, Menag: Tidak Ada Beda, Semua Dapat Makan Gratis

Dari hasil penyelidikan kepolisian ternyata sekolah Tahfidzul Quran bernama Markaz Hijrah Indonesia (STQ MHI) itu sudah tiga kali terjadi kebakaran dalam sebulan. Kemudian, kebakaran hebat yang baru saja terjadi pada Kamis 18 Mei 2023 lalu.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, jika rentetan kebakaran Sekolah Tahfidzul Quran ini memang menunjukkan kejanggalan sehingga dilakukan penyelidikan dan ditemukan fakta ada tiga orang pelaku yang juga merupakan santri dari rumah Tahfidz tersebut.

Penyebab Kebakaran Asrama Putri Pondok Pesantren Babul Maghfirah Aceh Diduga Arus Pendek Listrik

"Jadi hasil penyelidikan kebakaran Sekolah Tahfidzul Quran ini yang telah terjadi pada tanggal 9, 17 April, dan tanggal 18 Mei telah ditemukan fakta jika pelakunya ada tiga orang. Mereka adalah santri dari rumah Tahfidzul Quran tersebut," ujar Kombes Ngajib kepada wartawan, Kamis 25 Mei 2023.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhammad Ngajib

Photo :
  • Sadam Maulana (Palembang)
Tidak Terima Dinasehati, Remaja di Deli Serdang Tikam Ibu Kandung 12 Tusukan

Ngajib menyebut bahwa ketiga santri atau pelaku pembakaran itu telah resmi jadi tersangka. Mereka masing-masing berinisial MH (17), FF (16), dan MA (17). Ngajib mengaku telah menahan ketiganya untuk diproses lebih lanjut. "Ketiganya sudah resmi tersangka dan ditahan untuk diproses lebih lanjut," katanya

Ngajib menjelaskan, kebakaran yang melanda selama tiga kali rumah Tahfidz Quran itu merupakan kesengajaan yang dilakukan ketiga santri tersebut. Ngajib menyebut jika ketiganya nekat melakukan pembakaran karena merasa jenuh sejak mereka menjadi santri di Sekolah Tahfidzul Quran itu dua tahun lalu.

"Jadi motif mereka membakar karena merasa jenuh dan sering dibatasi untuk keluar. Didasari hasil pelaksanaan olah TKP kemudian juga pemeriksaan saksi-saksi dan juga memeriksa tersangka dan terdapat alat bukti. Hasil pelaksanaan olah TKP yang dilaksanakan Labfor Kebakaran itu diakibatkan pembakaran," bebernya.

Dalam beraksi, kata Ngajib, ketiga santri itu memiliki peran berbeda saat membakar sekolahnya. Untuk peristiwa kebakaran hebat yang terjadi pada 18 Mei 2023 lalu, salah satu pelaku dengan sengaja membuang puntung rokok ke sebuah pintu yang terdapat kain dan mudah terbakar.

"Kebakaran yang baru terjadi Mei ini itu terjadi awalnya di lantai 4. Karena salah satu diantara pelaku ini merokok dan membuang puntung rokok tersebut di dekat pintu balkon yang terbuat dari kain, disitu menyala dan mengakibatkan kebakaran," bebernya.

Sementara untuk peristiwa kebakaran yang terjadi sebelumnya, ketiga pelaku  terlebih dulu menyiramkan bensin ke area dapur sekolah Tahfiz saat situasi sedang sepi lalu menyulutkan api.

"Kalau kejadian sebelumnya ini pada tanggal 9 dan 17 April tersangka ini menuangkan bensin, pelaku membakar dapur dengan menggunakan korek," bebernya.

Akibatnya perbuatan ketiganya, mereka pun dikenakan pasal berlapis yakni Pasal 187 dan atau Pasal 188 KUHPidana dan pasal 55, 56, Pasal 64 ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat telah melanda sebuah Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (STQ-MHI) yang terletak di Jalan Hertasning, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis 18 Mei 2023 malam.

Dari pantauan di lokasi sekitar pukul 20.42 Wita, puluhan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar masih berjibaku memadamkan api.

Tampak pula lima unit mobil Damkar yang diterjunkan untuk mengendalikan kebakaran. Beberapa warga juga berupaya menyelamatkan Al Quran yang ada di dalam sekolah tersebut.

Tak hanya STQ-MHI yang terbakar, sebuah butik yang menjual pakaian muslim juga ikut dilalap api. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun kerigian ditaksir ratusan juta rupiah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya