Pengakuan Pembunuh Bos Depot Air: Saya Tusuk Pipinya, di Situ Ada Mulut yang Sering Ngomel
- tvOne/Didiet Cordiaz
VIVA Kriminal – Pelaku pembunuhan disertai pemotongan tubuh dan mengecornya dengan semen di Semarang, membeberkan alasan mengapa ia menusuk linggis dua pipi majikannya hingga tembus ke rongga mulut hingga bagian kepala. Selain itu juga memotong kepala dan tangan korban.
Pelaku bernama Muhammad Husen asal Banjarnegara. Ia adalah karyawan yang baru sebulan bekerja di depot air isi ulang milik korban Irwan Hutagalung di Jalan Mulawarman Raya Tembalang, Kota Semarang.
Ia mengaku dendam karena sering dimarahi dan dipukul oleh majikannya tersebut jika melakukan kesalahan. Dari situlah ia mengaku timbul niatan menghabisi majikannya.
Maka pada Kamis (4/5) malam sekitar jam 20.00 ia pun melakukan aksi yang sudah direncanakan sejak Senin (1/5). Saat majiakannya tidur, ia pun mengayunkan linggis runcing pada bagian pipi kiri dan pipi kanan hingga tembus di rongga mulut dan bagian kepala. Pelaku memilih bagian itu karena di situ ada mulut yang selama ini dipakai majikan untuk memaki-makinya.
"Mengapa bagian kepala, karena di kepala itu kan ada mulut yang sering ngomel-ngomel ke saya," ungkapnya saat memberi keterangan di depan media pada konpers di Mapolrestabes Semarang, Rabu 10 Mei 2023.
Tak cukup di situ, Husen juga ingat betul tangan korban beberapa kali memukulnya. Maka ia pun memotong kedua tangan korban. Potongan tersebut ia masukkan ke karung, lalu dicor dengan semen bersama bagian tubuh lainnya.
"Terus bagian tangan saya potong karena tangan itu sering dipakai mukuli saya," ungkapnya.
Ia juga menceritakan secara gamblang bagaimana ia menghabisi korban yang prosesnya dilakukan dari Kamis hingga Sabtu.
"Pertama saya tusuk pakai linggis di bagian pipi sebelah kanan. Saat itu dia sedang tidur lelap. Itu (Kamis) antara jam delapan hingga setengah sembilan. Saya tusuk pipi sebelah kanan terus pindah ke sebelah kiri. Setelah dua kali tusukan itu lalu saya tinggal ke angkringan dan pergi makan, minum dan lain-lain pakai uangnya majikan," jelasnya.
Setelah hepi-hepi, pada Jumat jam 4 pagi, Husen masuk lagi ke toko lalu mengeksekusi korban yang saat itu masih hidup dengan nafas terengah-engah.
"Saya eksekusi bagi leher dulu dengan pisau dapur. Terus tangan sebelah kanan, tangan sebelah kiri. Lalu masukkan ke karung dan saya seret ke celah ruang samping. Karena di situ jarang ada yang akses. Selang satu harian, pada Sabtu sore baru dicor," ungkapnya.
Setelah dicor itu, menurut pengakuannya, karpet buat alas tidur korban ia buang. Juga tas korban yang isinya sudah diambil berupa uang Rp 7 juta.
"Untuk senang-senang. Nyewek di Banjarsari," katanya.
Laporan: VIVA/Teguh Joko Sutrisno.