Korban Guru Ngaji Cabul di Aceh Bertambah Jadi 16 Anak

Ilustrasi korban pencabulan.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Dok.Humas Polda Banten

VIVA Kriminal – Jumlah anak korban pencabulan yang dilakukan seorang guru ngaji berinisial M (43) di salah satu sekolah dasar di Aceh Utara terus bertambah. Kini, jumlah korban sudah mencapai 16 orang.

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

Dimana sebelumnya, hanya ada empat orang yang melaporkan peristiwa itu ke polisi. Seiring dilakukan pengembangan, jumlahnya terus bertambah.

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Agus Riwayanto mengatakan, hal itu terungkap ketika unit PPA Sat Reskrim Polres Aceh Utara bersama pihak dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos dan Kementerian PPPA bertemu orang tua dan murid lain di SD tempat pelaku mengajar.

Kumpulan Ucapan Hari Guru Nasional 2024 Penuh Makna dan Menyentuh Hati

"Setelah melakukan koordinasi kami mendapatkan informasi tambahan untuk kelengkapan alat bukti kami dalam proses penyidikan, jadi total sudah kami dapatkan 16 korban yang juga telah dilakukan pencabulan oleh pelaku," kata Agus Riwayanto kepada wartawan, dikutip Sabtu, 8 April 2023.

KPAI Sebut Anak-anak Rentan Jadi Objek Politik Selama Tahapan Pilkada 2024

Dalam proses hukumnya, pelaku bakal dijerat dengan pasal 50 Jo pasal 47 Qanun No 6 tahun 2004 tentang hukum jinayat. Pihaknya juga meminta agar masyarakat yang merasa anaknya juga menjadi korban untuk segera melapor ke Polisi.

"Pastinya korban juga akan mendapatkan trauma healing dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Aceh Utara." katanya.

Ilustrasi kasus pencabulan

Photo :

Sebelumnya, Sat Reskrim Polres Aceh Utara menangkap dan mengamankan pria berinisial M pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak perempuan sekolah dasar, yang merupakan murid di tempat pelaku mengajar pelajaran Agama.

Sejak ditangkap dan ditahan pada Rabu, 29 Maret 2023 lalu oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, terhadap tersangka masih terus dilakukan pemeriksaan intensif sebab diduga kuat masih banyak korban lainnya yang belum melapor.

“Pelecehan sudah terjadi sejak tahun 2021 hingga Maret 2023, modusnya saat jam mengajar pelaku memanggil korban untuk membaca buku di samping mejanya kemudian meminta korban pindah posisi dan duduk dipangkuan pelaku," kata Agus kepada wartawan, Sabtu, 1 April 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya