Tim DVI Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Tubuh Korban Dukun Maut di Banjarnegara
- Teguh Joko Sutrisno
VIVA Kriminal – Polda Jawa Tengah telah menerjunkan tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk memeriksa korban pembunuhan oleh dukun maut di Banjarnegara. Hasil sementara, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban.
Hal itu diungkapkan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi di Semarang, Rabu, 5 April 2023.
"Hasil pemeriksaan tidak ada unsur kekerasan. Penyebab kematian secara medis karena lemas,” kata Luthfi.
Ia menambahkan, para korban diduga tewas setelah minum minuman dari pelaku yang didalamnya sudah diberi racun. "Minuman racun. Saat ini sedang diselidiki apa jenis racunnya, dites di laboratorium forensik,” kata Kapolda.
Kapolda mengungkapkan, pelaku Tohari (45) alias Mbah Slamet, membujuk agar korbannya mau menenggak minuman yang disiapkannya. Ia menantang korban, jika kuat minum minuman yang ia siapkan, maka uang akan digandakan.
Tapi ternyata, minuman yang mengandung racun tersebut justru disiapkan untuk menghabisi korbannya. "Akan gandakan 50 juta menjadi 6 miliar. Padahal tipu-tipu. Begitu ditagih pelaku kepepet. Kemudian ia minta korban datang ke rumah, disediakan minuman. Kalau kuat, uang akan digandakan. Setelah diminum mati lemas, lalu korban dikubur,” kata Kapolda.
Saat diperiksa, lanjut Kapolda, pelaku mengaku membunuh 5 orang di lokasi yang sama. Tapi setelah dibongkar ditemukan sembilan. Pada perkembangan berikutnya kini jumlahnya bertambah menjadi 12.
Seperti diberitakan, kasus menggegerkan terjadi di Banjarnegara Jawa Tengah. Polres setempat mengungkap dugaan kasus pembunuhan berantai.
Polisi telah menangkap Tohari alias Mbah Slamet yang diduga sebagai pelakunya. Dia diduga melakukan penipuan bermodus penggandaan uang. Dalam aksinya, ia tega menghabisi korbannya.
Kasus tersebut terungkap saat ada laporan masuk ke Polres Banjarnegara terkait adanya orang hilang. Hasil keterangan pelapor, polisi melakukan penyelidikan dan mengarah pada seseorang bernama Tohari.
Dari pengakuannya tersebut kemudian polisi melakukan penggalian sebuah ladang dan ditemukan 12 mayat yang dikubur di lokasi tersebut. Beberapa mayat sudah dalam kondisi tulang belulang.
Tohari mengaku melakukan perbuatan tersebut karena jengkel ditagih para korban, terkait modusnya sebagai dukun penggandaan uang.
Laporan Teguh Joko Sutrisno