Polisi Buka Posko Aduan untuk Percepat Identifikasi Korban Dukun Maut di Banjarnegara

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi menjelaskan kasus dukun pengganda uang.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

VIVA Kriminal – Polda Jawa Tengah dan Polres Banjarnegara membuka posko aduan untuk mempercepat identifikasi korban dukun maut di Banjarnegara. Hingga saat ini sudah ada 12 korban yang ditemukan. Polda Jateng telah meneruskan tim DVI dan ante mortem untuk melacak identitas para korban tersebut.

Tega! Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Berisi Racun

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, untuk segera melapor ke posko aduan tersebut.

"Posko pengaduan masyarakat untuk data antem mortem, bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi kepada wartawan di Mapolda Jateng, Rabu, 5 April 2023.

DPR Minta Kapolda Jateng Usut Kasus Perbudakan Seksual Anak di Surakarta yang Terkatung-katung Sejak 2017

Masyarakat bisa melapor lewat Polres Banjarnegara maupun Polda Jateng. Polisi juga membuka nomor aduan yaitu : 082326444401.

Polisi Jateng posko pengaduan orang hilang terkait kasus dukun maut.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Rusia Sebut Semua Pihak yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Kirilov di Moskow Akan Dihukum

Hingga kini polisi telah menemukan 12 mayat dari penggalian di ladang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Proses identifikasi hingga saat ini masih berlangsung.

Seperti diberitakan, kasus menggegerkan terjadi di Banjarnegara Jawa Tengah. Polres setempat mengungkap dugaan kasus pembunuhan berantai. 

Polisi telah menangkap Tohari alias Mbah Slamet yang diduga sebagai pelakunya. Dia diduga melakukan penipuan bermodus penggandaan uang. Dalam aksinya, ia tega menghabisi korbannya.

Kasus tersebut terungkap saat ada laporan masuk ke Polres Banjarnegara terkait adanya orang hilang. Hasil keterangan pelapor, polisi melakukan penyelidikan dan mengarah pada seseorang bernama Tohari. Dari pengakuanya tersebut kemudian polisi melakukan penggalian sebuah ladang dan ditemukan 12 mayat yang dikubur di lokasi tersebut. Beberapa mayat sudah dalam kondisi tulang belulang. 

Tohari mengaku melakukan perbuatan tersebut karena jengkel ditagih para korban, terkait modusnya sebagai dukun penggandaan uang.

Laporan Teguh Joko Sutrisno


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya