Pengakuan Mengejutkan Didi Bunuh Marhani Kepsek TK di Bantaeng karena Asmara

Ilustrasi tersangka kasus kejahatan diborgol
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA Kriminal - Seorang wanita bernama A Marhani (40) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan tewas diduga jadi korban dianiaya. Korban diketahui berprofesi sebagai Kepala sekolah (kepsek) Taman Kanak-kanak itu diduga tewas di tangan sang kekasih bernama Didi.

Tulang Paha Balita di Padang Pariaman Patah gegara Diinjak Ayah Tiri yang Kalap Kalah Judol

Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Rudi menjelaskan, korban awalnya pingsan usai dianiaya di depan rumah pacarnya pada Minggu 19 Maret 2023. Setelah itu, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan dirawat selama tiga hari kemudian meninggal dunia.

"Jadi, korban yang merupakan Kepala sekolah TK ini awalnya ditemukan saksi sudah pingsan. Kemudian, korban di bawa ke RS dan dirawat selama tiga hari di sana kondisinya menurun hingga meninggal dunia," kata Rudi saat dikonfirmasi, pada Selasa 4 April 2023.

Lima Pelaku Perundungan Murid SMA Negeri di Jaksel Dikeluarkan dari Sekolah

Ilustrasi pelaku

Photo :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan kuat dugaan korban dianiaya oleh kekasihnya. Dugaan itu diperkuat dengan ditemukannya korban tepat di depan rumah sang pacar. 

Soroti Kejiwaan Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawan, DPR: Jangan Diarahkan Jadi Alasan Pemaaf

Kemudian, dugaan juga menguat lantaran sang kekasih tiba-tiba menghilang pasca kejadian.

"Jadi dari hasil penyelidikan. Pelaku penganiayaan itu mengarah pada sang kekasih korban yakni inisial D," ungkapnya

Pun, saat ini polisi memburu pelaku Didi yang sempat buron dua pekan setelah kejadian. Pelaku diamankan polisi saat kembali ke rumahnya di Bantaeng pada Minggu, 2 April. "Pelaku ditangkap di kediamannya setelah sempat buron dua pekan," ujarnya.

Saat diinterogasi, pelaku Didi mengaku melakukan  penganiayaan dipicu masalah asmara. Menurut Rudi, korban dan pelaku sempat cekcok.

Namun, dari hasil pemeriksaan itu, polisi belum mengetahui cara pelaku menganiaya korban. Rudi menyebut jika pihaknya masih hendak merampungkan pemeriksaan pelaku.

"Hasil pemeriksaan sementara motif pelaku karena asmara. Mereka habis ribut. Adapun cara pelaku menganiaya itu belum bisa kami jelaskan lebih jauh karena masih kita rampungkan pemeriksaan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya