Travel Umrah yang Buat Jemaah Gak Bisa Pulang Indonesia Diduga Libatkan Pihak Maskapai
- VIVA / Foe Peace
VIVA Kriminal - Travel umrah yang menipu ratusan jemaah hingga menelantarkannya di Arab Saudi dan tidak bisa pulang ke Tanah Air, diduga melibatkan pihak maskapai penerbangan.
Travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri yang bermasalah ini menawarkan kepada jemaah yang tertunda perjalannya mengaktifkan tiket pesawat mereka yang hangus. Diduga praktik ini melibatkan pihak maskapai penerbangan sehingga tiket pesawat jemaah bisa diaktifkan lagi dengan membayar.
"Modusnya tiket hangus itu bisa dihidupkan lagi menambah sejumlah uang Rp2,5 juta. Ini yang lagi diselidiki, kok bisa. Maka kami akan panggil pihak maskapai. Sedang kami adakan pemanggilan untuk kami dalami," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Kamis 30 Maret 2023.
Eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu menyebut keterlibatan pihak maskapai ini muncul di tengah penyelidikan kasus. Saat itu, jemaah yang ditelantarkan sempat ditunda keberangkatannya. Mereka lantas harus menginap di hotel kawasan Bandara Soekarno-Hatta sambil menunggu keberangkatan. Sehingga, tiket yang sebelumnya telah disiapkan hangus lantaran sudah lewat jadwal penerbangan.
"Dijanjikan berangkat 18 September 2022 untuk kembali 26 September 2022. Faktanya tidak diberangkatkan tanggal 18 September 222. Visanya ternyata tidak diurus," ucapnya.
Hengki menambahkan, PT Naila menjanjikan para jemaah berangkat ke Tanah Suci pada 29 September 2022 dan pulang ke Indonesia pada 7 Oktober 2022. Tapi, para jemaah dikenakan biaya Rp2,5 juta guna mengaktifkan lagi tiket penerbangan yang sudah tak berlaku. Pasca berhasil berangkat, para jemaah malah ditelantarkan di Arab Saudi dan sempat tak bisa pulang ke Indonesia.
"Ini akan kami selidiki lagi kenapa ada modus ini di salah satu maskapai. Tiket sudah hangus bisa dihidupkan lagi dengan menambah sejumlah uang," kata Hengki.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap lagi penipuan umrah. Kali ini, jumlah korbannya mencapai ratusan orang.
Terungkapnya penipuan ini setelah Satuan Tugas (Satgas) antimafia umroh Polda Metro Jaya menerima laporan dari Kementerian Agama (Kemenag) soal adanya jemaah umrah yang tidak bisa pulang ke Tanah Air.
"Jadi korban ini mengadu ke Konjen di Arab Saudi, aduan itu kemudian disampaikan ke Kemenag dan akhirnya sampai ke kita," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Senin 27 Maret 2023.