Cabuli 3 Muridnya, Pelatih Taekwondo di Solo Ditangkap Polisi

Ilustrasi pelaku
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

VIVA Kriminal – Seorang pelatih taekwondo kondang di Solo ditangkap polisi lantaran diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya. Instruktur yang berinisial DS itu merupakan Ketua Pengkot Taekwondo Indonesia Kota Solo.

2 Pengendara Motor yang Keroyok Kajari Kediri Berujung Lepaskan Tembakan Ditangkap Polisi

Kuasa hukum korban pencabulan, Widhi Wicaksonono mengungkapkan kronologi terjadinya tindak asusila pencabulan bermula ketika korban mengikuti pelatihan taekwondo di salah satu dojang di Gilingan, Banjarsari, Solo. Korban pencabulan merupakan anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMP.

“Anak-anak itu kan laki-laki semua terus SMP latihan di Gilingan di pinggir jalan itu. Kemudian tiba-tiba anak-anak kok tidak mau latihan lagi, ada apa ini,” kata dia saat dihubungi wartawan, Jumat, 24 Maret 2023.

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Seorang Pria di Casablanca Jaksel

Ilustrasi korban pelecehan seksual.

Photo :
  • Istimewa

Kasus tersebut mulai terbongkar ketika orang tua korban mendesak alasan anaknya tidak mau kembali untuk berlatih taekwondo di dojang yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Solo. Dari pengakuannya, sang anak mengaku telah mengalami kekerasan seksual yang dilakukan instruktur DS selama mengikuti kelas taekwondo.

Deretan Fakta Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor yang Viral Akibat Peras Pengendara Rp850 Ribu

“Kemudian dia mulai buka jika telah mengalami kekerasan seksual dari instrukturnya. Karena sudah mengarah pidana, terus ayah korban lapor ke kami dan langsung terus kami buatkan laporan ke kepolisian hari Jumat tanggal 17 Maret 2023,” sebutnya.

Kasus pelecehan seksual itu telah dilaporkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Solo pada pekan lalu. Setelah itu, pihaknya pun langsung membuka posko pengaduan kejahatan terhadap anak (pedofilia/predator) yang beralamat di Jalan Kahuripan Utama No 12, Sumber, Banjarsari, Solo

“Kebetulan hari Minggu itu ketemulah kami nyari korban keduanya dan ketemuan. Ternyata ada korban kedua dan lebih parah dari pada yang korban saya tangani. Kebetulan korban yang kedua ini ditangani LBH UNS kalau nggak salah,” ujar dia.

Dua murid taekwondo yang menjadi korban kekerasan seksual itu telah melaporkan kasus tersebut ke kepolisian. Menurut dia, masuknya dua laporan tersebut menyebabkan pihak kepolisian kembali mendalami penyelidikan kasus tersebut. Polisi pun berhasil menemukan satu korban lagi yang menjadi korban kekerasan seksual instruktur DS.

“Rabu sore, polisi dapat korban satu lagi kayaknya lebih parah diperlakukannya. Karena lebih parah dan mengarah ke pidana yang lebih ke predator seksual,” kata dia.

Widhi mengatakan setelah muncul tiga anak yang menjadi korban kekerasan seksual, polisi langsung memburu pelaku yang merupakan Ketua Pengkot Taekwondo Indonesia Kota Solo. Pelaku berhasil ditangkap pada Kamis dini hari di kediamannya.

“Ditangkap Kamis pagi atau dinihari. Korban semuanya laki-laki,” sebutnya.

Sedangkan terkait modus yang dilakukan pelaku, ia membeberkan bahwa DS memanggil para korban untuk masuk ke kamarnya. “Di dalam kamar itu macam-macam karena tiga korbanya beda. Salah satu korban disuruh oral atau disodomi,” ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya