Ini Kata Bripda HS Sebelum Bunuh Sopir Taksi Online Pakai Pisau

Bripda HS, anggota Densus 88, tersangka pembunuhan sopir taksi online.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA Kriminal – Sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu (59) dibunuh anggota Detasemen Khusus alias Densus 88 Antiteror Polri, Bripda Haris Sitanggang (HS) dengan sebilah pisau.

Dipicu Cemburu, Wanita di Deliserdang Bunuh Selingkuhan Suami

Pisau itu dibeli tersangka di toko tactical. Hal tersebut terungkap dalam reka ulang adegan alias rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut. 

Detik-detik Bripda HS menghabisi korban dimulai saat korban dengan tersangka tiba di Perumahan Bukit Cengkeh, Depok, Jawa Barat. Pelaku minta korban menepikan mobil karena sudah sampai.

Karena Warisan Pria di Surabaya Bunuh Adik dan Keponakan, Ujungnya Menyesal

Tapi, dia belum membayar ongkos taksi tersebut dan mengaku akan pinjam uang dulu ke temannya karena tidak bawa uang tunai. Tidak lama berselang, pelaku kembali ke mobil dan minta diantar ke ATM lantaran mengklaim tidak dapat pinjaman. Setelah itu, pelaku dan korban kembali ke Perumahan Bukit Cengkeh.

Bripda HS, anggota Densus 88 pembunuh sopir taksi online

Photo :
  • VIVA/Foe Peace
Terungkap Motif Pembunuhan Wanita Terbungkus Kasur di Tangerang

"Adegan 24 A tersangka mengambil pisau yang tersangka bawa. Adegan 24 B kemudian tersangka mengatakan 'maaf pak sebenarnya saya tidak punya uang', kemudian pengemudi bertanya 'maksudnya gimana pak'," ujar penyidik di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 16 Februari 2023.

Mendengar Bripda HS berkata demikian, korban memutar badan ke arah pelaku. Pada saat itu, pelaku lantas menodongkan pisau yang dibawa.

"Adegan 25 A korban membalikkan badannya mengarah ke tersangka. Adegan 25 B kemudian tersangka menodongkan pisau kepada korban sembari mengatakan 'saya anggota'," ujar penyidik.

Lantas korban kesal dan bertanya maksud tersangka menodong pisau sembari coba menjangkau wajah Bripda HS. Lalu, Bripda HS langsung menghujani korban dengan pisau.

Ilustrasi/Korban pembunuhan

Photo :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)

 

"Adegan 26 korban menanyakan 'maksudmu apa an* nodong-nodong' sembari meraih wajah tersangka dan mengusap tangan. Adegan 27 saat itu tersangka menusukan pisau yang tersangka bawa ke arah korban, namun tersangka tidak tahu ke mana arah tusukan itu namun yang terakhir tersangka menusukan ke kepala," katanya.

Untuk diketahui, warga di sekitar Perumahan Bukit Cengkeh, Depok, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria pada Senin, 23 Januari 2023 lalu. Jasad pria paruh baya itu ditemukan di sekitar mobil Avanza yang terparkir.

Kemudian, pihak keluarga Sony Rizal Taihitu (59), sopir taksi online yang ditemukan tewas di kawasan Bukit Cengkeh itu, mengatakan bahwa Sony tewas di tangan anggota polisi dari satuan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Yang bersangkutan berinisial HS dan berpangkat Bripda. Hal itu diungkap kuasa hukum keluarga Sony, Jundri R Brutu. Fakta ini ia ketahui setelah HS ditangkap oleh Polres Metro Kota Depok. 

"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan, pelaku sudah ditahan tetapi tidak dapat memastikan apakah pelaku masih aktif, tetapi disebutkan masih aktif di Densus 88 dengan inisial HS," kata Jundri di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 7 Februari 2023.

Adapun motif Bripda HS membunuh Sony lantaran kesulitan ekonomi. Dia ingin menguasai harta korban.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Ops Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi, Aswin Siregar membeberkan pelanggaran yang dilakukan Bripda Hari Sitanggang (Bripda HS) selama menjadi anggota Densus 88. 

Kombes Aswin menyebutkan, Bripda HS kerap melakukan penipuan terhadap masyarakat, bahkan sesama anggota kepolisian.

"Bripda Haris Sitanggang ini telah beberapa kali melakukan pelanggaran, di antaranya melakukan penipuan terhadap teman anggota Polri dan melakukan penipuan terhadap masyarakat," kata Aswin saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 7 Februari 2023.

Tak hanya itu, Aswin juga menyebut anak buahnya itu sering bermain judi, sampai meminjam uang kepada rekan-rekannya. Dia juga mengatakan Bripda HS memiliki utang yang sangat besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya