Kisah Horor Sopir Ambulans Pembawa Jenazah Siti Fatimah Korban Serial Killer Wowon Cs

Sopir ambulans Kiki A Hendrik
Sumber :
  • Istimewa/Diki Hidayat

VIVA Kriminal - Kasus Pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs membuat geger publik. Namun, sebenarnya ada sisi lain cerita mistik yang dialami sopir ambulans asal Kabupaten Garut Jawa Barat bernama Kiki A Hendrik.

Unik! TPS di Bogor Gunakan Konsep Horor untuk Tarik Minat Warga Gunakan Hak Suaranya

Pengalaman Kiki saat itu lantaran pernah membawa jenazah korban Wowon Cs yakni Siti Fatimah. Momen itu terjadi dua tahun lalu saat Kiki dapat tugas membawa jasad Siti dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten menuju Pakenjeng, Kabupaten Garut untuk dimakamkan.

Kiki merupakan sopir ambulans milik DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Garut. Ketika itu, ia mengaku awalnya dapat tugas menjemput pasien di Bandara Soekarno Hatta. 

Sopir Pikap yang Tabrak Pemotor hingga Tewaskan Bayi di Lenteng Agung Ditangkap

Pun, sekitar pukul 16.00 WIB, Kiki ditemani seorang sopir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Saat itu, langsung bergerak dari Garut bersama satu mobil petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

"Jadi, saya ditugaskan oleh Pak Dadan anggota Fraksi PDIP untuk menjemput pasien. Padahal, ternyata jenazah," ujarnya, Rabu 25 Januari 2023.

Pelajaran bagi Para Sopir dari Kecelakaan Maut Truk di Slipi yang Telan Korban Jiwa

Saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, ia sempat terkejut karena yang diantar ternyata jenazah orang. Bukan pasien yang sebelumnya disebut Dadan. Menurut dia, jenazah Siti sudah berada di dalam peti. Kiki paham risiko pekerjaannya sehingga dia tak mau banyak protes.

"Bagi saya kalau sudah tugas, pasti dilaksanakan, mau bawa orang sakit maupun yang sudah meninggal," tutur Kiki.

Namun, peristiwa horor terjadi saat menjelang tengah malam perjalanan menuju Garut. Waktu itu ambulans melaju di jalan tol. Tapi, kendaraan tol tiba-tiba bergoyang hebat disusul dengan suara ledakan seperti pecah ban. 

Sontak saja, Kiki yang kaget segera menepikan kendaraannya. Dia pun bergegas langsung memeriksa ban kendaraan.

"Saat saya periksa bersama teman saya ternyata ban mobil tidak ada yang pecah. Kendaraan dari dinas yang ada di belakang saya pun ikut berhenti. Dan, bertanya ada apa?" tuturnya.

Lalu, karena tak ada kerusakan sama sekali, perjalanan dilanjutkan. Tapi, saat itu, Kiki sudah merasa aneh bercampur takut.

Menurut dia, dari pengalamannya sering membawa jenazah meninggal baik sakit maupun korban pembunuhan belum pernah mangalami kejadian aneh seperti di jalan tol.

"Karena waktu itu perasaan tidak enak. Akhirnya kami beristirahat di rest area sambil menenangkan pikiran sebelum melanjutkan perjalanan," tutur Kiki.

Jenazah Siti Fatimah, korban pembunuhan Wowon Cs dibawa ke Jakarta

Photo :
  • VIVA/Diki Hidayat

Setelah merasa sudah tenang, lalu Kiki melanjutkan perjalanan ke pemakaman Siti Fatimah di Desa Tanjungjaya Kecamatan Pakenjeng Garut. Saat itu, dia tiba sekitar pukul 04.00 WIB pagi. 

Tapi, lagi-lagi, momen horor sempat dialaminya saat perjalanan. Kiki mengaku sempat merasa janggal. Sebab, di belakang tepatnya area peti jenazah seperti ada yang bergerak-gerak dan berbunyi aneh.

Pun, teman Kiki yang berada di sebelahnya saat itu juga merasakan hal sama. Sang teman lalu memberikan sebungkus rokok kretek. Setelah membuka dan menyulut sebatang rokok lalu sambil mengemudi akhirnya Kiki merasa lebih tenang.

"Jadi, waktu itu saya sempat bertanya kenapa jadi tenang setelah merokok. Dia jawab rokoknya sudah dikasih doa. Wallahu alam," sebutnya.

Kasus pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan Wowon Cs ini tengah ditangani Polda Metro Jaya. Makam Siti Fatimah juga dibongkar untuk kepentingan penyidikan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya