5 Pembunuh Berantai Paling Kejam di Indonesia, Ryan Jombang hingga Wowon Cs
- Istimewa/Foe Peace Simbolon
VIVA Kriminal – Kisah pembunuh berantai paling kejam di Indonesia memang menarik perhatian publik belakangan ini. Kejahatan memang tidak pandang bulu, siapa saja bisa menjadi korban kebrutalan dan kesadisan orang-orang jahat. Salah satu kejahatan yang sadis ini adalah pembunuhan.
Di Indonesia sendiri ada banyak kasus pembunuhan keji dengan berbagai alasan. Bahkan, ada beberapa pembunuhan berantai yang merenggut lebih dari dua orang dan dianggap sebagai kejadian yang paling keji di Tanah Air. Nah, berikut ulasan tentang pembunuh berantai paling kejam di Indonesia seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Ryan Jombang
Satu nama yang paling ‘populer’ soal pembunuhan berantai di Indonesia adalah Ryan Jombang. Pada tahun 2008 silam, pria yang bernama asli Very Idam Henyansyah itu tiba-tiba menjadi buah bibir masyarakat luas. Bagaimana tidak, tepat pada 12 Juli 2008 silam, Ryan membunuh banyak orang dengan menggunakan benda tajam.
Terhitung, korban yang dihabisi Ryan mencapai 10 orang. Ia rupanya menghabisi nyawa korbannya itu dengan memakai linggis. Orang pertama yang menjadi korban adalah GSP. Dengan memakai linggis, Ryan membunuh GSP di lorong kamar mandi. Korban langsung dikubur di area bekas kolam halaman belakang rumahnya.
Ryan membunuh semua korbannya dengan cara yang sama, yaitu menggunakan linggis. Sebelum membunuh 10 korban itu, Ryan diketahui juga membunuh dan memutilasi seorang korban lain, yaitu HS yang merupakan teman dekatnya. Tubuh HS dimutilasi menjadi 7 bagian dan dibuang ke daerah Depok, Jawa Barat.
2. Baekuni
Baekuni menjadi pembunuh berantai karena trauma di masa belia saat dilecehkan seseorang. Aksinya terendus pada 2010 silam saat mayat seorang anak jalanan ditemukan di Cakung, Jakarta Timur. Polisi kemudian mengusut kasus tersebut dan menemukan Baekuni sebagai pelakunya.
Mayat yang ditemukan pada 2010 itu hanyalah 1 dari 13 lainnya. Kepada polisi, Baekuni mengaku sudah menghabisi 14 orang anak jalanan dan semuanya adalah laki-laki. Rupanya, aksi keji tersebut sudah dijalankan Baekuni sejak tahun 1993. Ia bahkan menyodomi korbannya kemudian dibunuh.
3. Dukun Usep
Usep harus merasakan dinginnya lantai hotel prodeo karena aksinya yang sangat sadis. Pada tahun 2007 silam, ia nekad membunuh 8 korbannya sepanjang Mei sampai Juli 2007. Hal ini dilakukan kepada pelanggannya yang ingin menggandakan uang, karena ia dikenal sebagai seorang dukun.
Saat menjalankan aksi tersebut, ia meminta para korban meminum cairan hitam sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi. Setelah korban meregang nyawa, dia menguburnya dengan sangat mudah. I a kemudian harus mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut. Pada bulan Juli 2008, Usep divonis hukuman mati.
4. Wowon Cs
Polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Solehudin (35). Aksi Wowon cs ini terbongkar usai lima orang ditemukan tewas dengan mulut berbusa di dalam kontrakan di kawasan Bantargebang, Bekasi. Korban pertama yang dihabisi Wowon adalah Siti, seorang TKW.
Wowon Cs juga menghabisi nyawa Noneng bersama anaknya yang bernama Wiwin, istri pertama dari Wowon. Jasad keduanya dikubur bersamaan di kawasan Ciranjang, Cianjur. Selain itu, pembunuhan keji juga menewaskan Halimah. Pembunuhan berlanjut yaitu Ai Maemunah (40), Ridwan Abdul Aziz (23) dan Muhammad Riswandi (17).
Ketiganya tewas dengan mulut berbusa di kontrakannya di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi. Selain ketiga orang tersebut, rupanya Wowon Cs juga sudah menghabisi nyawa seorang bocah kecil bernama Bayu (2) yang ditemukan sudah menjadi kerangka di Cianjur, Jawa Barat. Ada pula Farida (35) yang tewas di Cianjur.
5. Robot Gedek
Masyarakat Jakarta mungkin sudah tidak asing lagi dengan cerita pembunuhan satu ini. Pria bernama asli Siswanto ini melakukan pembunuhan keji pada 12 orang anak laki-laki berusia 9 sampai 15 tahun pada 1994 sampai 1996. Pria tunawisma ini diketahui menyodomi para korban kemudian menghabisi nyawanya.
Tidak berhenti, jasad korban dimutilasi menjadi beberapa bagian kemudian dibuang terpisah di beberapa tempat. Sempat menjadi buron, ia berhasil ditangkap dan divonis hukuman mati dan mendekam di Lapas Nusakambangan, Cilacap. Tapi sayang, sebelum dieksekusi, pada 26 Maret 2007 Siswanto meninggal dunia karena serangan jantung.